Bisnis.com, HANOI -- Bank sentral Vietnam mendevaluasi nilai mata uangnya, dong, untuk mendorong ekspor.
Bank sentral berjanji untuk menjaga stabilitas mata uangnya di tengah sengketa terkait wilayah perairan dengan China.
Dong didevaluasi dengan melemahkan tingkat referensinya sebesar 1% ke level 21.246 per dolar AS.
Perubahan ini efektif per Kamis (19/6/2014) dan memungkinkan gerak fluktuasi sebesar 1%.
Sebelumnya, bank sentral mengatakan beberapa kali, tahun ini mereka akan mendevaluasi nilai dong sebesar 2% tahun ini.
Kepala pasar mata uang Vietnam Technological & Commercial Joint-Stock Bank, Lai Tat Ha menyampaikan langkah bank sentral ini telah terprediksi sebelumnya, meski saat ini kondisi fundamental makro Vietnam stabil.
Dalam 12 bulan terakhir, dong telah mengalami penurunan nilai sebesar 1,5%.
Ini dikarenakan nilai tukar dong tidak stabil setahun terakhir dan pemerintah sedang mencari cara untuk mendorong ekspor, kata Tat Ha.
Dong jatuh 0,4% ke nilai 23.320 Kamis siang kemarin, dan sempat menyentuh nilai 21.360 yang merupakan kejatuhan tertinggi sejak mata uang tersebut didevaluasi juga sebesar 1% pada Juni 2013 lalu.
Pengambil kebijakan Vietnam tengah berupaya mendongkrak perekonomian.
Pascakerusuhan politik, Vietnam kini dihadapkan pada hubungan bersitegangnya dengan China, yang meletakkan alat pengeboran minyak di area perairan yang masih dipersengkatakan.
Setelah mengubah nilai tukar dong, bank sentral akan mengimplementasikan langkah-langkah komprehensif dan menggunakan instrumen moneter untuk memastikan kestabilan pasar mata uang asing, jelas salah satu pihak dari otoritas moneter Vietnam.