Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Longgarkan Penjualan Bahan Pangan

India akan menjual sekitar seperempat dari total persediaan berasnya dan melonggarkan larangan penjualan buah dan sayur, demi menekan ancaman inflasi. Kini India dihadapkan pada risiko musim hujan yang diprediksi dapat menjatuhkan hasil panen produk pertanian.
  Perdana Menteri India Narendra Modi / Reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi / Reuters

Bisnis.com, NEW DELHI – India akan menjual sekitar seperempat dari total persediaan berasnya dan melonggarkan larangan penjualan buah dan sayur, demi menekan ancaman inflasi. Kini India dihadapkan pada risiko musim hujan yang diprediksi dapat menjatuhkan hasil panen produk pertanian.

Menteri Pangan Ram Vilas Paswan menyatakan pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi akan menjual sedikitnya 5 juta ton beras subsidi sesegera mungkin.

“Menyusul prediksi akan terjadinya curah hujan di bawah normal, kita harus mulai melakukan penimbunan. Namun kita menindak tegas jika ada oknum yang melakukan penimbunan, untuk mengantisipasi lonjakan harga,” kata Menteri Keuangan India, Arun Jaitley.

Pemerintahan Modi menghadapi tantangan untuk menekan percepatan inflasi dalam beberapa minggu setelah menjabat, mengingat 70% populasi India hidup dari tak lebih US$2 per harinya.  Saat ini indeks harga konsumen berada di level 8,28%.

Ekonom Yes Bank Ltd, Shubhada Rao mengatakan sebagai langkah pertama Modi, keputusan ini amat masuk akal. “Pemerintah mengambil langkah untuk mengelola ini dan kelak dapat berdampak pada terkendalinya inflasi,” kata Rao di Mumbai.

Jaitley juga menyampaikan petani kini diizinkan untuk menjual buah-buahan dan sayuran di manapun mereka ingin, tak hanya di pasar yang dikontrol negara. Selasa lalu, pemerintah menetapkan harga ekspor minimum untuk bawang adalah US$300 per ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper