Bisnis.com, JAKARTA--Presiden AS Barack Obama meminta persetujuan kepada Kongres untuk mengirim 275 personil militer ke Irak setelah pemberontak menguasai wilayah utara negara tersebut.
Tentara AS tersebut akan memberikan dukungan pengamanan terhadap pegawai yang ada di negara tersebut serta kedutaan besar negara itu di Irak.
"Pasukan ini dikirim untuk tujuan melindungi warga dan kepentingan AS, jika perlu, dan disiapkan juga untuk melakukan penyerangan," ujar Obama dalam suratnya kepada para anggota legislatif sebagaimana dikutip aljazeera.com, Selasa (17/6/2014).
Menurut Obama, pasukan tersebut akan bertahan di Irak sampai situasi keamanan kondusif sehingga aparat keamanan tidak diperlukan lagi. AS juga mempertimbangkan penggunaan serangan pesawat tanpa awak (drone) dan pengiriman kapal perang ke Teluk.
Sementara itu, PBB menyatakan pihaknya telah menarik pulang sejumlah staf di Baghdad menyusul penguasaan sebagian wilayah utara Irak oleh kelompok pemberontak Sunni.
Menlu AS John Kerry mengatakan serangan drone “bukan merupakan jawaban menyeluruh” terhadap kelompok pemberontak Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL), namun bisa menjadi opsi yang dianggap perlu.