Bisnis.com, WELLINGTON--Bank sentral Selandia Baru menaikkan tingkat suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, melanjutkan pengetatan setelah harga bahan bakar melonjak, terdorong pemulihan kota Christchurch pascagempa 6,3SR pada 2011 lalu.
Gubernur Reserve Bank of Zealand (RBNZ) Graeme Wheeler menyampaikan ia akan menjaga suku bunga tetap netral. Ia menaikkan suku bunga Selandia Baru seperempat persentase poin menjadi 3,25% saat ini.
Merupakan hal penting menetapkan suku bunga netral demi menjaga laju inflasi, kata Wheeler di Wellington, Kamis (12/6/2014).
Bank sentral telah memangkas prediksi inflasi, membuka ruang RBNZ untuk sejenak menghentikan program pengetatan pada beberapa bulan mendatang. Adapun inflasi diperkirkan tidak akan melampaui 2% hingga pertengahan 2015.
RBNZ memprediksikan, dalam 90 hari ke depan tingkat tagihan bank akan membengkak, menandakan biaya pinjaman akan melipatganda tahun ini.
Kepala ekonom ASB Bank Ltd, Nick Tuffley menilai bank sentral Selandia Baru kemungkinan besar akan kembali menaikkan suku bunga pada July mendatang.
Seperti diketahui, Wheeler adalah gubernur bank sentral negara maju pertama yang menaikkan tingkat suku bunga, mengerek naik nilai mata uang Selandia Baru.
Wheeler juga meningkatkan biaya pinjaman pada tahun pemilu.