Bisnis.com, JAKARTA- Kendati Slank kerap mengkritik apa saja yang dianggap tidak pantas oleh oknum para elite pejabat di sebuah pemerintahan, tetapi Slank mengaku tidak tertarik untuk terlibat dalam dunia politik.
Slank, selaku sebuah kelompok musik rock mengaku tidak akan terjun menjadi anggota legislatif atau duduk di parlemen untuk mewakili rakyat. Cara tersebut, bukan sikap terbaik bagi Slank.
"Kalau siapa saja anggota Slank masuk parlemen, itu justru menjadi sebuah degradasi bagi Slank," ujar Ivanka, salah satu personel Slank ketika ditemui di konser Revolusi Harmoni, Rabu (11/6/2014).
Ivanka mengatakan untuk menjadi agen perubahan sebuah negara, Slank tidak perlu menjadi alat atau terjun ke dunia politik yang justru kerap disoroti rakyat atas banyaknya perilaku negatif.
"Slank dari dulu saya kira sudah jadi agen perubahan melalui apa yang kami suarakan lewat lagu dan tindakan lainnya," kata Ivanka.
Akan tetapi, katanya, Slank tidak akan tinggal diam melihat kondisi negara seperti saat ini. Slank bisa saja mendukung sosok calon pemimpin yang benar-benar memiliki sikap jujur dan berani bertindak.
Untuk itu, katanya, pada Pilpres kali ini, Slank menunjukan sikapnya untuk memilih Jokowi-JK, lantaran dianggap memiliki kelebihan dibanding kandidat lainnya.
"Jokowi saya kira memiliki komitmen untuk memberantas korupsi dan ada kemauan untuk merevolusi mental yang selama ini melanda Indonesia. Dan itu satu jalan dengan Slank," paparnya.
Ivanka menambahkan jika Slank tidak berbuat untuk mendukung Jokowi-JK, itu berarti sama saja dengan mengakui kekalahan. "Karena jarang ada sosok calon pemimpin seperti Jokowi yang tidak memandang rupiah, dia ingin kerja," paparnya.
Slank, selaku sebuah kelompok musik rock mengaku tidak akan terjun menjadi anggota legislatif atau duduk di parlemen untuk mewakili rakyat. Cara tersebut, bukan sikap terbaik bagi Slank.
"Kalau siapa saja anggota Slank masuk parlemen, itu justru menjadi sebuah degradasi bagi Slank," ujar Ivanka, salah satu personel Slank ketika ditemui di konser Revolusi Harmoni, Rabu (11/6/2014).
Ivanka mengatakan untuk menjadi agen perubahan sebuah negara, Slank tidak perlu menjadi alat atau terjun ke dunia politik yang justru kerap disoroti rakyat atas banyaknya perilaku negatif.
"Slank dari dulu saya kira sudah jadi agen perubahan melalui apa yang kami suarakan lewat lagu dan tindakan lainnya," kata Ivanka.
Akan tetapi, katanya, Slank tidak akan tinggal diam melihat kondisi negara seperti saat ini. Slank bisa saja mendukung sosok calon pemimpin yang benar-benar memiliki sikap jujur dan berani bertindak.
Untuk itu, katanya, pada Pilpres kali ini, Slank menunjukan sikapnya untuk memilih Jokowi-JK, lantaran dianggap memiliki kelebihan dibanding kandidat lainnya.
"Jokowi saya kira memiliki komitmen untuk memberantas korupsi dan ada kemauan untuk merevolusi mental yang selama ini melanda Indonesia. Dan itu satu jalan dengan Slank," paparnya.
Ivanka menambahkan jika Slank tidak berbuat untuk mendukung Jokowi-JK, itu berarti sama saja dengan mengakui kekalahan. "Karena jarang ada sosok calon pemimpin seperti Jokowi yang tidak memandang rupiah, dia ingin kerja," paparnya.