Bisnis.com, CANBERRA — Peran media dalam hubungan Indonesia-Australia menjadi salah satu poin dalam sambutan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop dalam acara perayaan 25 tahun Australia-Indonesia Institute yang digelar di Great Hall Parliament House, Canberra pada Rabu (4/6/2014) malam.
“Media kedua negara memiliki dampak kepada hubungan Australia dan Indonesia. Terkadang negatif [dampaknya],” ujarnya.
Hal itu disampaikan Bishop setelah pada Rabu siang diwawancarai oleh sejumlah perwakilan media dari Indonesia di kantornya, dan sempat mendapatkan banyak pertanyaan tentang bagaimana hubungan Australia-Indonesia setelah skandal penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia terungkap ke publik pada November tahun lalu.
Bishop juga menyebutkan berbagai program telah dilakukan untuk memperkuat hubungan Indonesia-Australia, di antaranya program New Colombo Plan yakni pengiriman pelajar Australia ke empat negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Selain itu, Moslem Exchange Program juga telah dilakukan sejak 2002. Melalui program ini, Australia dan Indonesia saling bertukar warga muslimnya untuk mempelajari kehidupan beragama, budaya, dan beragam hal lainnya.
Sari Wulandari, salah satu dari lima peserta Moslem Exchange Program dari Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut, mengatakan program tersebut membuatnya belajar banyak hal.
“Selama 2 minggu di Australia, kami mengunjungi berbagai organisasi keagamaan, lembaga pendidikan, museum, perpustakaan, dan berbagai komunitas. Kami juga mengenal bagaimana ajaran agama lain seperti ajaran Yahudi. Saya baru tahu bahwa ternyata apa yang mereka anut hampir sama dengan Islam, seperti mereka juga tidak boleh mengonsumsi daging babi dan harus menutup aurat,” jelasnya saat ditemui di acara tersebut.