Bisnis.com, LOS ANGELES—Donald Sterling, pemilik klub basket Los Angeles Clippers sejak 1981 menggugat Asosiasi Basket Nasional (NBA) sehari setelah istrinya setuju menjual klub tersebut senilai US$2 miliar kepada mantan direktur Microsoft, Steve Ballmer.
Shelly Sterling, istri Donald, dalam pengumumannya mengatakan rekor harga tersebut disetujui oleh Ballmer untuk dibayar dan dirinya mempunyai otoritas untuk bertindak sebagai satu-satunya wali dari Sterling Family Trust.
Dalam gugatannya, Donald Sterling menuntut ganti rugi senilai lebih dari US$1 miliar, mengklaim bahwa NBA telah melanggar haknya dengan melarang dirinya untuk berkiprah di dunia olahraga di tengah kehebohan atas komentar rasisnya.
Donald juga merasa NBA telah tidak pantas memberinya denda senilai US$2,5 juta, demikian dilansir Bloomberg pada Sabtu (31/5/2014).
Gugatan Sterling diajukan kemarin, Jumat (30/5/2014), ke Pengadilan Federal Los Angeles. Dia menuding NBA atas pelanggaran antitrust dengan penjualan secara paksa untuk menghindari persaingan usaha yang kompetitif.
Namun tudingan tersebut dibantah oleh NBA melalui Wakil Presiden Eksekutifnya, Rick Buchanan yang mengatakan bahwa gugatan yang diajukan oleh Sterling tersebut tidak berdasar hukum.
“Karena itu adalah istrinya, Shelly, dan bukan NBA, yang setuju untuk menjual Clippers, gugatan Donald Sterling tidak berdasar,” ujar Buchanan.