Bisnis.com, BANDUNG - Polda Jabar menilai kesiapan jalur mudik 2014 di wilayah selatan Jawa Barat masih akan dilanda kemacetan seperti tahun sebelumnya. Jalur Rancaekek dipastikan akan menjadi batu sandungan.
Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Rycko Amelza mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dan pemeriksaan jalur mudik dalam rangka persiapan libur Ramadan dan hari raya lebaran."Akan masih ada sejumlah persoalan di jalur selatan terutama kepada lalu lintas di Jalan Bandung-Garut depannya PT Kahatex," katanya, di Bandung, Jumat (30/5/2014).
Menurut dia, ada tiga permasalahan yang akan dihadapi yakni kemacetan, ketertiban dan banjir. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemda dan perusahaan agar tidak terjadi kemacetan.
Kemacetan di perusahaan yang bergerak di bidang tekstil itu terjadi pada saat bubaran kerja dan adanya aktivitas pasar tumpah di depan Kahatex."Tak hanya itu, kemacetan juga sering terjadi akibat perbaikan jalan. Sedangkan untuk mengatasi pasar tumpah kami akan terus berkoordinasi dengan pemda dan pihak perusahaan untuk merelokasi pedagang," ucapnya.
Untuk mengatur lalu lintas saat puncak arus mudik di kawasan Rancaekek, pihaknya akan mengatur hari libur karyawan sejumlah perusahaan yang ada di kawasan tersebut. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di titik yang sama, pihaknya pun berencana menempatkan sejumlah personil dan alat SAR.
Terpisah, Dinas Bina Marga Jabar berupaya agar jalur Puncak II bisa dilalui oleh para pemudik Lebaran 2014.
Kadis Bina Marga Jabar M Guntoro mengatakan jalur tersebut bisa menjadi alternatif bagi para pemudik. Menurutnya mereka yang hendak melintas ke Cianjur dan Cipanas bisa memilih jalur tersebut.“Walaupun belum bagus, tapi pasti orang ke sana. Jadi nanti dari tol Jagorawi, Sentul, tol macet bisa lewat ke Cianjur,” katanya.
Dia mengakui kondisi jalan tersebut meski bisa dijadikan alternatif bukan berupa jalur aspal yang mulus.“Sebagian masih ada yang berupa tanah dan sebagian sudah jalan aspal,” katanya.
Guntoro sendiri memastikan pembangunan jalan Puncak II tersebut, tak mungkin selesai sebelum lebaran. Karena, panjangnya mencapai 40 Km. Sementara, saat ini yang sudah dibangun sekitar 20 Km.''Kalau ngejar lebaran, pembangunan Puncak II itu masih jauh itu kan 40 Km. Tapi, dari pada macet mending ke situ,'' katanya.
Menurut Guntoro, saat ini permasalahan ada di jalur-jalur nasional yang berada di Jabar. Jalur provinsi sendiri dipastikan kemantapannya sudah optimal. Guntoro berani menjamin karena pihaknya sudah melihat kesiapan balai-balai yang dimiliki Bina Marga. “Jalur provinsi saya menjamin. Jalur nasional? Saya tidak bisa,” ujarnya.
Kesiapan memperbaiki jalan sesuai tenggat juga ditunjukan oleh Satker PJN wilayah Selatan dan Metro DKI. Metro DKI yang meliputi jalur puncak Cianjur pun menurut Guntoro mengaku tidak ada masalah. “Masalah hanya di Satker PJN wilayah Jabar Tengah yang meliputi Sukabumi-Cianjur-Bandung dan Cirebon,” paparnya.
Guntoro mengaku secara matematis sejumlah jalur jalan nasional di Tengah sudah bisa dilalui arus mudik. Ia menunjuk jalur Kadipaten-Palimanan yang masih cukup baik, juga Bandung dan hingga Tanjung Sari, Sumedang. Namun tidak dengan perbaikan kerusakan jalur Sumedang hingga Kadipaten,Majalengka. “Pihak Satker bilang menyerah,” katanya.