Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Kerek Suku Bunga Pascapemilu

Akselerasi inflasi pasar retail, serta produksi industri yang menurun dalam tiga bulan terakhir di India memaksa bank sentral menaikkan tingkat suku bunga setelah pemilu usai.
Mata uang Rupee. India kerek suku bunga/Reuters
Mata uang Rupee. India kerek suku bunga/Reuters

Bisnis.com, MUMBAI--Akselerasi inflasi pasar retail, serta produksi industri yang menurun dalam tiga bulan terakhir di India memaksa bank sentral menaikkan tingkat suku bunga setelah pemilu usai.

Pemerintahan baru akan mewarisi tipe situasi stagflasi. Meskipun ada kontraksi output, bank sentral akan dipaksa agar tetap menjaga suku bunga tinggi karena adanya inflasi.

"Pemerintah harus menurunkan subsidi dan menaikkan pembelanjaan energi, jalan dan pelabuhan untuk meningkatkan ekonomi,"  kata Rupa Rege Nitsure, ketua ekonom Bank of Baroda di Mumbai, Selasa (13/5/2014).

Berdasarkan data dari Kantor Statistik Pusat India, Senin (12/5/2014), indeks harga konsumen di India naik 8,59% yoy (year on year), dibandingkan 8,31% di Maret.

Median dari 39 estimasi pada survei Bloomberg memprediksikan 8,5% peningkatan. Data terpisah menunjukkan, produksi industri menyusut 0,5% di Maret, sedangkan estimasi penurunan 1,5%.

Inflasi retail di India rata-rata sekitar 10% pada 2013. Produksi industri telah menurun dalam empat hingga enam bulan terakhir.

Tekanan harga tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lemah telah meredam popularitas partai Kongres yang berkuasa, sehingga hasil poling sementara menunjukkan suara terbanyak diperoleh Narendra Modi dari Partai Bharatiya Janata (BJP), sebelum hasil resmi keluar pada 16 Mei.

Rupee menurun sekitar 8,7% terhadap dolar sepanjang tahun terakhir. Imbal hasil surat hutang pemerintah jatuh tempo November 2023, turun menjadi 8,72% dari 8,74% dan indeks S&P BSESensex (SENSEX) menguat 2,4%. (Bloomberg/91)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aura Purify
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper