Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden Partai Gerakan Indonesia Raya jadi sasaran bertubi-tubi dari berbagai pihak terkait dengan tuduhan terlibat di dalam kerusuhan 12 Mei 1998. Peristiwa itu dikenang sebagai titik balik rezim Orde Baru.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menjawab tuduhan miring terhadap Prabowo Subianto tersebut dengan memposting sejumlah status di media sosial Twitter. Puluhan status tentang peristiwa Trisakti itu dirangkai dalam sebuah penjelasan dan diunggah di media sosial chirpstory, berikut selengkapnya penjelasannya:
- Saya akan kultwit tentang Peristiwa Trisakti, Selasa, 12 Mei 1998, tepat 16 tahun lalu. Apa yang sesungguhnya terjadi sejauh yang saya riset
- Peristiwa ini merupakan pemicu terjadinya huru-hara 13-15 Mei 1998. Waktu itu demonstrasi mahasiswa mmg makin marak khususnya pasca 4 Mei
- Mahasiswa menuntut reformasi di berbagai bidang. Sejumlah kampus telah turun ke jalan sejak Feb 1998. Mereka demo tentang penurunan harga, suksesi
- Mahasiswa Trisakti termasuk yang paling damai dlm aksi-aksinya. Mimbar bebas pertama, 23 Maret 98 mereka keluarkan imbauan keprihatinan
- Mimbar bebas kedua, 18 April 98 di Plaza Kampus A diikuti turun ke jalan dan keluar kampus. Aksi pawai berlangsung damai
- Pada 4 Mei 98 BBM naik 25-71%, mahasiswa Trisakti imbau agar harga BBM diturunkan. Baru pada 7 Mei 98, Senat dan Pimpinan Univ.Trisakti dukung aksi-aksi mahasiswa
- Mimbar bebas ketiga, Selasa, 12 Mei 98. Acara dilaksanakan Senat Mahasiswa Univ Trisakti (SMUT) didukung pimpinan Trisakti. Sekitar 6000 orang
- Tema mimbar bebas: "Pemberdayaan MPR/DPR dan Koreksi terhadap Eksekutif". Tempat di Pelataran parkir Kampus A di depan gedung Sjarif Thajeb
- Acara dimulai jam 10.00 WIB, ada siaran pers 7 butir oleh SMUT. Ada permintaan Sidang Istimewa MPR. Aksi berjalan damai n tertib
- Orasi sampai jam 12.30, lalu mahasiswa berjalan ke luar kampus via Jl S Parman. Mahasiswa ingin longmarch ke Gd DPR/MPR untuk sampaikan aspirasi.
***
- Mahasiswa bergerak dikawal satgas SMUT. Mereka diblokir aparat kepolisian lengkap dengan tameng dan pentungan di depan kantor Wali Kota Jakarta Barat
- Kemacetan terjadi. Aparat menambah kekuatan pasukan dari kepolisian dan lima panser. Mahasiswa dipimpin Ketua SMUT Julianto Hendro Cahyono
- Mahasiswa minta aparat izinkan mereka ke Senayan. Aparat dari Dalmas menolak tuntutan itu. Sambil nunggu negosiasi, mahasiswa nyanyi-nyanyi lagu perjuangan yel-yel
- Sejumlah mahasiswa bagikan bunga mawar pd aparat sbg tanda damai. Hujan turun rintik2, masy nonton. Aparat makin bertambah
- Jam 15.30, aparat minta aksi mhs berhenti jam 16. Dekan Adi Andojo beritahu mhs tentang hal itu. Jumlah mahasiswa tinggal sekitar 1000 orang
- Mahasiswa minta aparat bubar duluan. Kedua pihak mundur perlahan-lahan, semua masih damai, tak ada ketegangan baik aparat maupun mahasiswa
- Sekitar 16.30 datang pasukan dari Polda Metro Jaya 1 kompi depan Kol Arthur Damanik di jalur kiri arah berlawanan dengan aksi mahasiswa
- Ketika mahasiswa sedang kembali ke kampus, ada provokasi alumni bernama Mashud. Mahasiswa mengejar Mashud dan diteriaki intel. Ia lari ke arah aparat
- Respon aparat menghadang mahasiswa yang ngejar Mashud. Jam 17.15 massa ada yang lempar benda ke pasukan aparat di baris depan. terjadi dorong-dorong
- Terjadi tembakan. Kapolres teriak "Hentikan Tembakan" juga Dandim teriak yang sama. Maka terjadilah insiden ketika 70% mahasiswa sudah di kampus.
***
- Versi SMUT, ada aparat yang meledek mereka. Lalu terjadi penembakan, gas airmata. Mahasiswa panik dan berlarian tunggang langgang ke dalam kampus
- Mereka dikejar, diburu, ditendang, diinjak oleh aparat. Tembakan sporadis membabi buta ke arah mahasiswa antara 17.05-18.30 WIB
- Ada aparat di posisi di atas jembatan layang dan di bawah jalan layang. Formasi nembak ke dalam kampus. Korban berjatuhan, luka dan wafat
- Keadaan mencekam. Baru tenang jam 20.00 WIB. Mahasiswa keluar dari tempat perlindungan. Mereka pulang. Korban dibawa ke RS Sumber Waras
- Gugur 4 mhs: 1. Elang Mulya Lesmana, 2. Hafidin Royan, 3. Hery Hartanto, 4. Hendriawan Sie. Kemudian jadi Pahlawan Reformasi
- Presiden Soeharto waktu itu sedang di Kairo, Mesir acara KTT G-15. Malam itu ada rapat di Mapolda Metro Jaya dipimpin Kapolri Dibyo Widodo
- Seharusnya dalam penembakan hanya boleh peluru hampa atau peluru karet. Ternyata ada peluru tajam. Itulah yang menjadikan 4 korban
- Pangdam Jaya Sjafrie konpers jam 01.00 WIB (tengah malam). Dibentuk tim dipimpin Kol @Hendardji74 utk investigasi kasus
- Pelaku penembakan Trisakti adalah oknum aparat kepolisian. Namun tuduhan masa itu diarahkan ke Kopassus. Tuduhan itu fitnah belaka
- @Prabowo08 sempat datang ke rumah orang tua Hery Hartanto dan bersumpah tak sedikitpun terlibat Trisakti
***
- Hari Sabtu, 10 Mei 2014, @Prabowo08 menerima silaturahim keluarga korban Trisakti. Mereka cerita sekitar 1 jam
- Ibunda Elang, Ibunda Hendriawan n Ibunda Hery yakin @Prabowo08 tidak terlibat sama sekali. Mereka mendoakan pencalonan @Prabowo08
- Mereka cerita ada pihak-pihak yg ingin memojokkan @Prabowo08 dengan memanfaatkan mereka. Dibawa ke Bumbu Desa dan diframe pertanyaan oleh wartawan
- Pertanyaan-pertanyaan sudah diarahkan merugikan @Prabowo08 dalam diskusi di Resto Bumbu Desa, Cikini beberapa hari lalu. Mereka tak terpancing
- Janganlah kasus-kasus seperti ini dijadikan alat politik oleh oknum-oknum LSM yang atasnamakan HAM tapi sebenarnya proyek politik jelang pilpres 2014
- Foto bersama keluarga korban Trisakti dg @Prabowo08
- Pertemuan @Prabowo08 dg keluarga korban Trisakti dua Hari lalu
- Itu sekilas Peristiwa Trisakti, 16 Tahun lalu. Ini beda dengan Semanggi 1 yang terjadi 6 bulan kemudian dan Semanggi 2 yang terjadi tahun 1999
- Mudah-mudahan penjelasan kecil ini bisa memberi pencerahan sejarah, apa yang sebenarnya terjadi dalam Insiden Trisakti
