Bisnis.com, JAKARTA – Sejak berapa tahun ini, semakin banyak korporasi yang masuk lini pendidikan. Tak sekadar memberikan bantuan bagi pengembangan pendidikan, perusahaan-perusahaan tersebut turun langsung mendirikan perguruan tinggi.
Salah satunya adalah Grup Ciputra.
Antonius Tanan, Direktur Ciputra Group, mengatakan semangat untuk memasuki bidang pendidikan muncul dari diri pendiri grup tersebut yaitu Ciputra yang memiliki keyakinan bahwa pendidikan adalah factor pendorong untuk masa depan yang lebih baik.
Universitas Ciputra di Surabaya yang berdiri pada 2006, bertujuan melahirkan orang-orang terdidik yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain yaitu orang terdidik yang berjiwa entrepreneur. Universitas tersebut dikelolaoleh YayasanPendidikan Ir. Ciputra, di mana Antonius juga turut menjadi pengurusnya.
Impian Ciputra, dalam 25 tahun, dapat tercipta hingga 4 juta entrepreneur baru di Indonesia.Tak main-main, langkah nyatak hanya berhenti dengan mendirikan Universitas Ciputra saja. Di tahun yang sama, berdirilah Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) di Jakarta.
“Melalui pendidikan kita ikut serta mengubah masa depan bangsa, barangkali itu untung yang terbesar,” kata Antonius yang juga menjabat sebagai Presiden UCEC.
Hingga saat ini, Grup Ciputra telah menggelontorkan dana mencapai Rp100 miliar - Rp120 miliar atau US$10 juta dalam mengembangkan pendidikan entrepreneurship melalui Universitas Ciputra, UCEC dan UCEO.
Meski mereka menjalankan kegiatan social dalam bentuk pendidikan, tetapi pengelolaan dana tersebut tetaplah profesional. Artinya, jangan sampai ketiganya menerima subsidi terus-menerus.
Pendidikan entrepreneurship yang ditawarkan Ciputra Group mematok biaya bervariasi, bahkan adakalanya para peserta didik tak perlu membayar. Sistem subsidi silang berlaku di sana. Untuk UCEC misalnya, biaya pelatihan bias mencapai hingga Rp50 juta per kelas, tetapi di sisi lain UCEC juga memberikan pelatihan gratis bagi mereka yang membutuhkan. (Tisyrin Naufalty T, Puput Ady Sukarno, Deliana Pradhita Sari, Inda Marlina, Atiqa Hanum. Rahayuningsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
