Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perikanan Tangkap: Produksi Nelayan di Tasikmalaya Belum Optimal

Hasil tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Tasikmalaya belum optimal karena perlengkapan yang masih tradisional sehingga zona melaut juga masih sangat terbatas hanya sekitar 3 mil dari bibir pantai.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, TASIKMALAYA -- Hasil tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Tasikmalaya belum optimal karena perlengkapan yang masih tradisional sehingga zona melaut juga masih sangat terbatas hanya sekitar 3 mil dari bibir pantai.

Berdasarkan data Koperasi Nelayan Mina Bangkit Kabupaten Tasikmalaya selama 2013 produksi ikan tangkap hanya 444.591,7 kg, sedangkan hingga April 2014 baru mencapai 83.412 kg.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi mengatakan potensi yang bisa didapat dari laut akan lebih besar apabila infrastruktur sudah memadai, seperti ketersediaan pelabuhan, kapal laut hingga 50 gross ton (GT), serta sumber daya nelayan yang terlatih.

“Saat ini, kapal yang paling besar hanya 5 GT sebanyak dua unit, hibah dari pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Selebihnya, para nelayan hanya menggunakan kapal tradisional yang hasil tangkapannya pun sangat sedikit,” katanya kepada Bisnis, Senin (5/5/2014).

Dedi menjelaskan hasil tangkapan nelayan ada yang dijual langsung ke masyarakat sekitar, dan sebagian dikirim untuk ekspor melalui tengkulak di Pangandaran, Cilacap, Garut, atau Jakarta.

“Sebenarnya, ikan kualitas ekspor dari Cipatujah, Tasikmalaya cukup banyak. Seperti ikan layur, lobster, dan tengiri. Selama ini, terlebih dahulu dikirim ke tengkulak,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekjen Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Jawa Barat Budi Laksana mengatakan selama ini pasokan ekspor ikan tangkap dari nelayan masih rendah, bahkan sebagian komoditas masih impor.

"Agar hasil tangkapan nelayan bisa maksimal, pemerintah harus mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam penangkapan, pembudidayaan, pengolahan, hingga pemasaran," ujarnya.

Selain itu, pemerintah harus mendukung penguatan organisasi dan koperasi guna menjamin nelayan ikan tangkap di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), luas wilayah samudra Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat besar.

Akan tetapi, dari sekitar 595.000 kapal nelayan di Tanah Air, hanya terdapat 4.800 kapal berukuran di atas 30 GT yang mampu mengarungi laut lepas dan dapat menghasilkan ikan tangkap dalam jumlah besar. Sedangkan mayoritas kapal hanya dapat beroperasi di kawasan perairan pesisir dengan hasil tangkapan yang terbatas. (Adi Ginanjar Maulana, Anep Paoji)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper