Bisnis.com, DENPASAR - Peredaran uang di Provisi Bali mengalami arus keluar (net outflow) mencapai Rp608,12 miliar pada Maret 2014, salah satunya dipicu kebutuhan dana pada momentum pemilihan umum legislatif.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali dan Nusa Tenggara Ananda Pulungan menyampaikan aliran uang antara BI Bali dengan perbankan di Provinsi Bali mengalami selisih antara arus masuk (inflow) sebesar Rp689,12 miliar dan outflow yang mencapai Rp1,29 triliun.
Posisi net outflow salah satunya disebabkan peningkatan kebutuhan uang untuk mendukung persiapan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif pada 9 April 2014.
“Ada indikasi peningkatan bayaran ke perbankan atau net outflow pada Pemilu Legislatif misalnya untuk dana kampanye, spanduk dan promosi, biaya pemilu dan saksi,” ujarnya, Kamis(24/4/2014).
Selain itu, net outflow juga disebabkan peningkatan kebutuhan uang masyarakat pada akhir Maret 2014 karena perayaan Pagerwesi dan Nyepi.
Kebutuhan perbankan juga meningkat terutama untuk pengisian mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), permintaan money changer dan retailer karena meningkatnya jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ananda berekspektasi aliran dana akan kembali masuk (inflow) ke Bank Indonesia sampai akhir April 2014. Perkiraannya, masyarakat akan kembali menabung dan masuk dananya ke perbankan Bali lagi, dananya berputar di wilayah Bali saja.