Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan Ekonomi Inggris Menuju Momentum

Ekonomi Inggris tengah melaju ke momentum pemulihan, tetapi beberapa dewan Bank of England (BOE) memiliki perbedaan pendapat terkait inflasi jangka menengah dan risiko perlambatan ekonomi.

Bisnis.com, LONDON—Ekonomi Inggris tengah melaju ke momentum pemulihan, tetapi beberapa dewan Bank of England (BOE) memiliki perbedaan pendapat terkait inflasi jangka menengah dan risiko perlambatan ekonomi.

BOE memperkirakan ekonomi Inggris mampu terkerek naik 1% pada kuartal I/2014 dari kuartal IV/2013, naik dibandingkan estimasi sebelumnya yaitu 0,9%.

Pertumbuhan ekonomi mulai mengarah ke laju positif akibat kenaikan upah tenaga kerja. Tetapi, BOE juga memprediksi risiko perlambatan ekonomi pada kurun April-Juni 2014 seiring dengan stagnannya inflasi.

“Masih ada ketidakpastian mengenai seberapa jauh perlambatan ekonomi mampu mempengaruhi ekonomi keseluruhan,” ungkap notelensi BOE di London, rabu (23/4).

Inflasi tercatat mengalami penurunan hingga 1,6% pada Maret tahun ini dari 1,7% pada Februari 2014, laju terlemah sejak Oktober 2009.

Sebelum Desember tahun lalu, inflasi tahunan mampu melampaui target bank sentral Inggris setiap bulannya sejak Desember 2009 yang memangkas kenaikan daya beli konsumen.

Namun, inflasi telah melaju ke titik terendah di Uni Eropa beberapa bulan lalu, termasuk inflasi zona euro yang menembus rekor terendah selama lebih dari 4 tahun yaitu 0,5%.

Dewan BOE juga meragukan mengecilnya tingkat pengangguran mampu berkontribusi terhadap pemulihan pasar tenaga kerja. Pasalnya, banyak pekerjaan baru berasal dari kalangan wiraswasta.

Angka pengangguran Inggris melorot signifikan, di bawah target pengangguran BOE 7%  pada Desember 2013-Fenruari 2014. Berkurangnya angka pengangguran diikuti dengan kenaikan upah pekerja.

BOE sendiri menjadikan angka pengangguran sebagai indikator ekonomi Inggris yaitu berada di level 7%, sekaligus penentu kenaikan suku bunga acuan yang tetap dijaga rendah sebesar 0,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper