Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Kerakyatan Ditengarai Mampu Jaga Inflasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten genjot program ekonomi kerakyatan yang disebut dengan cluster cabe dan cluster bawang merah untuk meningkatkan produksi lokal sebagai usaha menjaga tingkat inflasi regional Banten.
Produksi kursi UKM. Ekonomi kerakyatan ditangai mampu jaga inflasi/Bisnis
Produksi kursi UKM. Ekonomi kerakyatan ditangai mampu jaga inflasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten genjot program ekonomi kerakyatan yang disebut dengan cluster cabe dan cluster bawang merah untuk meningkatkan produksi lokal sebagai usaha menjaga tingkat inflasi regional Banten.

Menurut Lukman Hakim, Manajer Unit Akses Keuangan dan Pemberdayaan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, cabe dan bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar di Provinsi Banten, sehingga, ketersediaan kedua jenis kebutuhan pangan ini harus terjaga.

“Pasokan cabe dari Banten sendiri terhitung sangat minim hanya 5% dari total kebutuhan penduduk, sehingga, sisanya yakni 95% harus diambil dari daerah lain dan hal inilah yang mengakibatkan tingginya kontribusi inflasi dari kedua komoditas itu,” katanya, Selasa (22/4/2014).

Sebagai implementasi tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia dalam menjaga inflasi, pada 2014 ini BI Banten akan menambah 2 kawasan binaan sehingga total keseluruhan menjadi 9 daerah. Program cluster cabe telah berjalan sejak 2009, sementara cluster bawang merah di mulai pada 2013.

Dalam program ini Kantor Perwakilan BI Banten berkoordinasi dengan lembaga atau dinas terkait dari Pemda Provinsi Banten, dan kemudian secara langsung memberikan pelatihan-pelatihan kepada gabungan kelompok petani dengan menyediakan tenaga penyuluhan ataupun membawa petani ke Jawa Tengah untuk belajar budidaya bawang merah.

Pada tahun ini, BI Banten menganggarkan dana senilai Rp1 miliar untuk program cluster cabe dan cluster bawang merah dengan perluasan kawasan binaan yang tergolong pada daerah tertinggal yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Menurut Lukman, pada program ini petani diharapkan dapat membudidayakan bibit kedua komoditas itu. “Sebelumnya petani selalu membeli bibit, dengan adanya program ini, petani diharapkan dapat melakukan pengembangan dari bibit hingga panen,” katanya.

Selain itu, menurutnya, tujuan program ini adalah sebagai stimulus bagi petani-petani di kawasan lain, dengan harapan metode pembibitan yang diberikan dapat direplikasi untuk meningkatkan produksi cabe dan bawang merah di Provinsi Banten.

Selain melakukan penyuluhan, dalam usaha meningkatkan produksi kedua komoditas, BI Banten menurutnya juga memberikan beberapa bantuan seperti bibit, pupuk, mesin penyedot air dan traktor kepada petani yang diakomodir oleh gabungan kelompok tani.

Dalam perkembangannya, menurut Lukman saat ini salah satu kawasan binaan telah berkomitmen menjadi sentra penghasil bibit bawang merah, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan di Provinsi Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper