Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU PRESIDEN 2014: Parpol Islam Diprediksi Bergabung ke Koalisi Gerindra

Parta-partai berbasis massa Islam diprediksi akan memilih untuk berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya ketimbang dengan PDI-Perjuangan maupun Golongan Karya.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Parta-partai berbasis massa Islam diprediksi akan memilih untuk berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya ketimbang dengan PDI-Perjuangan maupun Partai Golongan Karya.

Sekjen Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia, Umar S.Bakry mengatakan, setidaknya ada 3 alasan yang melandasi pilihan politik tersebut.

Pertama, secara ideologis platform Partai Gerindra lebih bisa diterima bahkan didukung oleh partai-partai Islam.

 

Partai Gerindra yang menonjolkan nasionalisme dan anti dominasi asing lebih "nyetel" dengan aspirasi sebagian besar konstituen partai-partai berbasis massa Islam.

 

Kedua, secara historis tidak pernah ada friksi antara partai-partai berbasis massa Islam dengan Prabowo Subianto maupun dengan Partai Gerindra.

Hal itu terlihat saat Prabowo masih aktif di dinas kemiliteran yang dikenal sebagai sosok perwira selalu membela kepentingan ormas-ormas Islam yang dimarjinalkan rezim Orde Baru.

Ketiga, sikap PDI Perjuangan yang tidak menghendaki koalisi transaksional secara tidak langsung menguntungkan posisi Partai Gerindra.

"Prabowo akan menjadi alternatif bagi partai-partai yang kecewa terhadap sikap Jokowi dan PDI-P," ujarnya kepada Antara.

Umar menjelaskan apabila PKS tidak terjebak sikap pragmatisme dan konsisten dengan isu-isu nasional yang mereka perjuangkan selama ini, hampir pasti partai itu akan berkoalisi mendukung Prabowo.

Menurutnya, secara platform dan ideologis, banyak persamaan antara PKS dengan Partai Gerindra.

"Sedangkan PAN juga sangat besar kemungkinannya berkoalisi dengan Partai Gerindra jika benar Prabowo memilih Hatta Rajasa sebagai (bakal) cawapresnya".

Namun menurutnya, dari empat partai Islam yang kemungkinan lolos Parlementary Treshold (PT), sepertinya hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tidak akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.

 

Ada dua penyebab utama mengapa peluang PKB bergabung dengan Partai Gerindra sangat kecil.

 

Pertama, secara psikologis keberadaan Yenny Wahid di belakang Prabowo Subianto akan menjadi penghambat bergabungnya PKB dengan Partai Gerindra.

Kedua, PKB pasti mengisyaratkan posisi cawapres jika ditawari koalisi dengan Partai Gerindra. Hal itu karena PKB merasa menjadi partai terbesar di kalangan partai-partai berbasis massa Islam.

"Tuntutan itu belum tentu dikabulkan Prabowo," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper