Bisnis.com, JAKARTA— Kepolisian New York akhirnya menghentikan operasi mata-mata terhadap kelompok Islam yang disebut oleh kelompok hak azasi manusia sebagai tindakan yang tidak adil karena melakukan pemantauan berdasarkan agama seseorang.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat pendukung hak kebebasan masyarakat sipil menyambut baik penghapusan kegiatan yang disebut "Demographics Unit" tersebut. Namun demikian, Wali kota New York, Bill de Blasio menyatakan pelarangan kegiatan itu akan memungkinkan polisi bertindak lebih jauh terhadap pelaku kejahatan.
Program itu berjalan dengan mengirim para detektif ke perkampungan muslim guna memata-matai kegiatan dan percakapan sehari-hari kelompok minoritas tersebut. Polisi di kota itu juga sering melakukan penyusupan ke masjid-masjid dan kelompok diskusi Islam.
Juru bicara Kepolisian New York (NYPD) Stephen Davis mengatakan di masa datang pihaknya akan mengumpulkan informasi melalui kontak langsung antara polisi dan orang yang menjadi target dan perwakilan warga Muslim sebagaimana dikutip aljazeera.com, Rabu (16/4/2014).