Bisnis.com, BALIKPAPAN--Pembangunan Bendungan Teritip yang mampu menampung air baku sebesar 2,43 juta meter kubik diharapkan bisa menambah kapasitas produksi PDAM Tirta Manggar sebanyak 260 liter per detik.
Direktur Utama PDAM Tirta Manggar M. Saufan mengatakan saat ini kemampuan produksi air perusahaan pelat merah tersebut baru mencapai 1.198,13 liter per detik. Sementara kebutuhan air yang dikonsumsi masyarakat sudah mencapai 1.547 liter per detik.
“Bendungan Teritip ini kami harapkan bisa menambah produksi kami sebesar 260 liter per detik menjadi 1.458,13 liter per detik. Kendati masih kurang, tetapi selisih antara kemampuan produksi dan penyerapan kebutuhan tidak terlalu besar,” ujarnya di sela-sela peresmian proyek Bendungan Teritip Balikpapan, Jumat (11/4/2014).
Karena kondisi kapasitas produksi yang masih kurang, Saufan meminta maaf apabila pelayanan air bersih kepada pelanggan tidak bisa berjalan optimal khususnya pada wilayah yang jauh dari instalasi pengolahan air atau yang berada di ketinggian.
Selama ini, sejumlah 80% sumber air baku diambil dari Waduk Manggar dengan kapasitas produksi hingga mencapai 900 liter per detik.
Pihaknya, lanjut Soufan, tidak bisa mengambil secara maksimal air baku di Waduk Manggar karena menjadi sumber air cadangan apabila tidak turun hujan.
“Bendungan Teritip ini bisa menjadi alternatif untuk membantu pelayanan yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Tahun ini, PDAM Tirta Manggar menargetkan penambahan pelanggan sebanyak 3.600 sambungan.
Saat ini, jangkauan layanan air yang telah disediakan oleh perusahaan daerah ini sudah mencapai 74%. Sesuai dengan target pembangunan daerah, minimal jangkauan PDAM Tirta Manggar mencapai 80% pada 2020.
Proyek Pembangunan Bendungan Teritip ini merupakan proyek tahun jamak yang dibiayai oleh APBN murni mulai 2014 - 2016 dengan total anggaran Rp248,41 miliar untuk konstruksi.
Menteri PU Djoko Kirmanto dalam sambutan peresmiannya mengatakan fungsi utama bendungan ini sebagai sumber air baku bagi penduduk.
Selain itu, juga berfungsi mengendalikan banjir di permukiman penduduk yang ada di sekitarnya.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk. dengan rencana penyelesaian pekerjaan pada 19 Desember 2016.
Direktur PT Waskita Karya Tbk. Agus Sugiono mengatakan proyek ini diprediksi akan lancar sesuai dengan rencana pekerjaan yang ada.
Namun, dia mengharapkan agar pembebasan lahan yang belum selesai bisa segera dituntaskan.
“Tubuh bendungnya sudah clear tinggal area genangannya saja ada sebagian yang belum,” katanya.