Bisnis.com, BALIKPAPAN - DPRD Kota Balikpapan menyayangkan operasional UPTD Metrologi yang kemungkinan baru bisa beroperasi penuh pada 2015 karena akan bisa menghilangkan potensi pendapatan yang bersumber dari retribusi layanan peneraan yang mencapai Rp5 miliar per tahun.
Anggota Komisi II Bidang Keuangan, Anggaran dan Pariwisata DPRD Kota Balikpapan Mukhlis mengatakan semakin molor operasional UPTD Metrologi tersebut maka potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari retribusi layanan kemetrologian terancam hilang.
Dia memperkirakan potensi pendapatan yang hilang dari terlambat beroperasinya UPTD Metrologi tersebut bisa mendapai Rp5 miliar per tahun.
“Sangat disayangkan apabila kembali molor karena potensi terhadap PAD cukup banyak,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (7/4/2014).
Dia meyakini keberadaan UPTD Metrologi akan sangat menguntungkan karena meningkatkan kepercayaan orang terhadap kualitas pengukuran di Balikpapan. Hal ini dapat menarik minat investor untuk masuk ke Kota Minyak.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Balikpapan Doortje Marpaung mengatakan UPTD Metrologi Balikpapan diperkirakan mulai beroperasi penuh pada awal tahun depan seiring dengan masih berlangsungnya pengadaan peralatan di dalamnya.
“Karena [peralatan] masih belum lengkap, operasional penuh UPTD Metrologi kemungkinan baru akan bisa dilaksanakan pada awal tahun depan,” tuturnya.
Selain pengadaan peralatan, Disperindagkop juga akan memperluas areal parkir gedung UPTD Metrologi yang telah selesai dibangun. Tujuannya agar masyarakat yang melakukan peneraan alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bisa terlayani dengan baik.
Kelengkapan lain yang harus dipenuhi untuk UPTD Metrologi tersebut bisa beroperasi adalah rekomendasi dari Disperindagkop Kaltim. Doortje mengaku telah berkomunikasi untuk mendapatkan rekomendasi tersebut tentunya dengan terus melengkapi persyaratan.
Adapun, untuk untuk sumber daya manusia (SDM) yang akan menjalankan UPTD Metrologi tersebut, Doortje mengaku sudah siap untuk menjalankan tugasnya. Dalam operasionalnya, diperlukan dua orang penera terampil, dua orang penera ahli dan seorang pengamat tera.
Anggaran pembangunan fisik gedung UPTD Metrologi telah diselesikan pada tahun lalu dengan anggaran mencapai Rp4,5 miliar dengan rincian Rp4,1 miliar dari Kementerian Perdagangan dan sisanya berasal dari APBD Kota Balikpapan. Tahun ini, Disperindagkop menganggarkan Rp1 miliar lebih untuk pengadaan peralatan guna melengkapi operasional UPTD Metrologi tersebut.
Keberadaan UPTD Metrologi ini nantinya akan mempermudah pemilik alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) untuk melakukan peneraan ulang. Hal ini akan berdampak terhadap ketepatan pengukuran yang dapat melindungi konsumen.
Doortje berujar biasanya setelah peneraan dilakukan, pedagang yang memiliki UTTP tersebut akan lebih ramai dikunjungi konsumen. Karenanya, kerja sama dengan para pedagang diharapkan bisa terus terjalin sehingga UTTP yang dimiliki memiliki ketepatan pengukuran. Saat ini, jumlah UTTP di Balikpapan mencapai 121.000 buah.