Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sistem Resi Gudang: Jateng Tambah 3 Gudang Baru

Jawa Tengah akan menambah tiga unit gudang untuk menampung komoditi agro pada 2014 guna mempercepat pelaksanaan sistem resi gudang.
Dalam 10 tahun transaksi pasar lelang agro Rp3,8 triliun. /bisnis.com
Dalam 10 tahun transaksi pasar lelang agro Rp3,8 triliun. /bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Jawa Tengah akan menambah tiga gudang untuk menampung komoditas pertania pada 2014 guna mempercepat pelaksanaan sistem resi gudang. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Jateng Edison P. Ambarura mengatakan saat ini ada 11 gudang berkapasitas 17.500 ton yang telah dibangun oleh Kementerian Perdagangan di Jateng. Operasionalisasi gudang tersebut telah menghasilkan 27 resi gudang untuk penyimpanan lebih dari 1.500 ton gabah. 

"Akan dibangun tiga unit gudang pada tahun ini di Pemalang, Purworejo, dan Cilacap. Jadi total ada 14 gudang. Dananya miliaran rupiah dari pusat semua," katanya dalam rapat high level meeting TPID Jateng, Senin (7/4/2014). 

Edison menuturkan tidak semua gudang dimanfaatkan secara optimal. Dari 11 gudang yang telah berdiri, sebanyak empat gudang belum efektif, yakni gudang di Blora, Kebumen, Banjarnegara, dan Kudus.

"Sebagian belum berjalan optimal. Perlu peningkatan peran SKPD kabupaten/kota untuk operasionalisasi gudang," katanya.

Selain itu, diperlukan peningkatanakses pembiayaan sistem resi gudang melalui lembaga keuangan, pengembangan komoditas unggulan dalam sistem resi gudang, serta terjaganya pasokan pangan dan efisiensi rantai distribusi.

"Integrasi sistem resi gudang dengan penyelenggaraan pasar lelang komoditi agro juga harus didorong," ujarnya. 

Pada 2014, lanjut Edison, pasar lelang komoditi agro Jateng akan digelar sebanyak 11 kali, yakni lima kali di Temanggung, Purworejo, Pemalang, Brebes, dan Banjarnegara, satu kali di Surpadan, dan enam kali di Disperindag Jateng. Komoditas agro yang dilelang a.l. beras, jagung, sayur, gula, dan buah.

"Dalam 10 tahun transaksi pasar lelang agro Rp3,8 triliun. Tahun ini kami gelar lagi, kami minta Gapoktan aktif berpartisipasi," tuturnya.

Plt Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono menegaskan penyelenggaraan pasar lelang komoditas agro harus mempertemukan produsen dan konsumen, serta menutup akses bagi calo dan pengepul.

"Jangan sampai yang memanfaatkan pasar lelang adalah pengepul. Nanti akan terjadi penimbunan, fungsi untuk pengendalian harga tidak berjalan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper