Bisnis.com, WASHINGTON—Managing Director International Monetary Fund Christine Lagarde mengatakan jumlah pekerjaan yang diciptakan di Amerika Serikat tidak pada potensi sebenarnya akibat ketidakpastian regulasi dan kebijakan telah menghalangi beberapa perusahaan dalam merekrut pekerja.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Lagarde juga mendesak bank sentral Eropa (ECB) untuk mengatasi risiko inflasi yang rendah di zona euro dan mengatakan pemerintah Ukraina harus melaksanakan beberapa langkah yang telah dijanjikan sebelum menerima uang dari IMF.
“Angka-angka ini, seharusnya lebih tinggi. Hal yang menahannya mungkin ketidakpastian, kurang kepercayaan, dan fakta bahwa banyak perusahaan berinvestasi lebih banyak ke dalam diri mereka daripada berinvestasi dalam kapasitas menciptakan lapangan kerja,” kata Lagarde, Minggu (6/4).
Sebelumnya menurut Departemen Tenaga Kerja data payroll AS tidak termasuk instansi pemerintah pada Maret naik menjadi 192.000 dari 188.000 di Februari. Kenaikan ini menjadikan total jumlah pekerjaan sebanyak 116,1 miliar dan tingkat pengangguran berada di kisaran 6,7%.
Laporan ini menunjukkan 503.000 pada Maret orang memasuki angkatan kerja dan hampir sama jumlahnya dengan pekerjaan yang ada. Tingkat partisipasi tenaga kerja dengan dengan pekerjaan meningkat menjadi 63,2% dari 63% pada bulan sebelumnya.
Menurut Lagarde, munculnya ketegangan politik termasuk di Ukraina yang bersamaan dengan risiko berkepanjangan inflasi yang teramat rendah di negara maju dan volatilitas di pasar negara berkembang mungkin telah menutupi outlook ekonomi dunia.
Para pembuat kebijakan menurut Lagarde memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang dapat memacu investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapainya, Lagarde menghimbau, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 188 negara anggota IMF harus membahasnya ketika bertemu di Washington pekan depan.