Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Laba PTPN XII Turun, Ini Penyebabnya

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII memproyeksikan laba pada tahun ini turun akibat tingginya beban operasional karena unit bisnis baru belum menghasilkan.
Petani Tebu Rakyat/Antara
Petani Tebu Rakyat/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII memproyeksikan laba pada tahun ini turun akibat tingginya beban operasional karena unit bisnis baru belum menghasilkan.

Sekretaris Perusahaan PTPN XII Herry Purwanto menguraikan laba perseroan pada 2013  Rp140 miliar naik 8,8% dari periode sebelumnya Rp128,6 miliar.

Adapun, pada 2014, sambungnya, laba perseroan ditarget Rp138 miliar, lebih rendah dibanding capaian tahun lalu.

"Penurunan target laba karena Pabrik Gula Glenmore sudah ada beban operasional seperti karyawan meski belum produksi," jelasnya, Selasa (25/3/2014).

PG Glenmore yang menempati lahan seluas 102 hektare mulai dibangun akhir tahun lalu dengan investasi Rp1,5 triliun. Saat ini pembangunan fisik pabrik mencapai 10% dengan target uji coba awal Agustus 2015.

Herry menguraikan meski laba diproyeksi menurun, kinerja perseroan direncanakan sebaliknya. Hal itu setidaknya tercermin dari proyeksi pendapatan dari usaha.

Pada 2013, kata dia, pendapatan perseroan Rp1,15 triliun naik dibanding pendapatan periode sebelumnya Rp1,13 triliun. Sedangkan pada 2014 pendapatan diproyeksi bisa Rp1,46 triliun.

"Pendapatan naik karena luas lahan komoditas yang menghasilkan bertambah," tambahnya.

Dia menggambarkan tanaman karet yang menyumbang 32% pendapatan perseroan bertambah 1.540 hektare, dari 8.400 hektare pada 2013 menjadi 9.940 hektare tanaman menghasilkan di 2014.

Penambahan luasan lahan tanaman menghasilkan juga terjadi di kopi arabika, dari 3.902 hektare pada 2013 menjadi 4.258 hektare tahun ini atau bertambah 356 hektare. Sedangkan kopi robusta luasan tahun lalu 3.070 hektare menjadi 3.398 hektare atau bertambah 328 hektare.

PTPN XII saat ini mengelola lahan 80.736 hektare, terdiri 61.834 hektare diusahakan dan 18.902  hektare lahan cadangan dan fasilitas penunjang perseroan. Sebagian dari yang diusahakan digolongkan menjadi lahan untuk komoditas siap menghasilkan dan menunggu untuk ditanami.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper