Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Zona Euro Terus Bangkit

Pandangan Presiden bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Mario Draghi bahwa zona euro tidak memerlukan pelonggaran moneter untuk saat ini akan dipertahankan.

Bisnis.comFRANKFURT—Pandangan Presiden bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Mario Draghi bahwa zona euro tidak memerlukan pelonggaran moneter untuk saat ini akan dipertahankan.

Menurut survei manajer pembelian, aktivitas sektor manufaktur dan jasa pada zona euro tengah mendekati level terkuat dalam hampir 3 tahun. Pertumbuhan pada kuartal pertama 2014, berlawanan dengan geopolitik yang sedang bergejolak di Ukraina dan perlambatan ekonomi di China.

“Data ekonomi sebagai sinyal peningkatan kepercayaan dan menambah cerita bahwa pemulihan yang moderat di zona euro telah berada di jalurnya, asalkan inflasi tidak jatuh lebih jauh” kata Fabio Fois, Ekonom Barclays Plc di Milan.

Pemangkasan suku bunga acuan, suntikan likuiditas dan janji kontroversi Draghi untuk membeli obligasi negara-negara yang terkena krisis telah memacu kepercayaan bisnis serta mendorong pembaharuan arus dana ke dalam perekonomian yang sedang tertekan.

Meskipun untuk sementara waktu Draghi mempertahankan suku bunga, dia memperingatkan bahwa risiko pelemahan harga dan penguatan mata uang tetap ada.

Menurut Markit Economics Ltd. kombinasi antara indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) dan aktivitas jasa di zona euro pada Maret tergelincir menjadi 53,2. Angka itu sedikit turun dari 53,3 pada Februari, namun merupakan yang tertinggi sejak Juni 2011.

Hasil di atas 50, adalah indikator pemisah antara ekspansi dengan kontraksi. Menurut Ekonom Markit Chris Williamson capaian dalam 3 bulan pertama tahun ini merupakan yang terkuat kedua sejak 2011.

Sementara manufaktur di Prancis, negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro menguat untuk pertama kalinya sejak Juli 2011.

“Panjang, pemulihan ekonomi zona euro yang berlarut-larut telah menjadi pasukan yang jauh lebih tersusun.

Secara keseluruhan, pemulihan tetap pada jalur dan terus meluas dan akhirnya Prancis ikut bergabung,” kata Christian Schulz, Ekonom Senior Berenberg Bank di London.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper