Bisnis.com, JAKARTA - Istana menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah memberikan hadiah uang kepada Anas Urbaningrum atas kemenangan Partai Demokrat pada Pemilu 2009.
Pemberian hadiah kepada Anas dinilai tidak masuk akal, karena kemenangan Demokrat dalam pemilu yang lalu bukan karena Anas, tapi karena dukungan yang besar kepada SBY.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengklaim SBY tidak pernah pernah memberikan hadiah uang kepada rekan kerja atau bawahannya.
"Presiden bukan tipe seperti itu, tidap pernah memberikan apresiasi dengan memberikan uang. Saya sendiri selama 5 tahun sebagai staf tidak pernah," katanya, Minggu (23/3/2014).
Atas dasar itu, Julian menilai pernyataan pengacara Anas tentang pemberian uang dari SBY kepada Anas, yang kemudian digunakan untuk membeli mobil Harrier, mengada-ada.
Apalagi tuduhan pemberian itu dikaitkan dengan jasa Anas dalam kemenangan Demokrat dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden 2009.
"Ini yang kami khawatirkan. Pernyataan seperti ini hanya didasari oleh ilusi dan imajinasi dari mereka dan ini kan sangat tidak baik," kata Julian.
Kemenangan Demokrat, tegas Julian, adalah upaya kolektif partai dan berkat dukungan konstituen SBY. Anas, lanjutnya, tidak bisa mengklaim kemenangan tersebut adalah jasanya.
"Atau dia [Anas] mengklaim kalau kemenangan pileg dan pilpres atas keberhasilannya? Bukan karena konstituen atau pendukung Pak SBY?" kata Julian.