Bisnis.com, WASHINGTON—Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bertemu dengan enam eksekutif perusahaan Internet dan teknologi untuk membahas mata-mata National Security Agency yang menyampaikan jutaan komputer di seluruh dunia telah terinfeksi dengan malware.
Ke-6 eksekutif perusahaan itu adalah Chief Executive Officer (CEO) Facebook, Google, Dropbox, Netflix Inc., Palantir Technologies Inc., dan Aaron Levie Box Inc.
CEO Facebook Inc. Mark Zuckerberg berada di dalam pertemuan itu. Perusahaan jejaring sosial ini merilis sebuah pernyataan setelah upaya pemerintah untuk mengubah praktik pengawasan, tetapi itu tidak cukup.
“Orang-orang di seluruh dunia berhak untuk mengetahui bahwa informasi mereka aman. Facebook akan terus mendesak pemerintah AS untuk lebih transparan tentang praktik dan lebih protektif terhadap kebebasan sipil,” menurut pernyataan itu seperti dikutip dari Bloomberg.
Menurut Gedung Putih, Zuckerberg bergabung di dalam pertemuan bersama Executive Chairman Google Inc. Eric Schmidt, Reed Hastings selaku CEO Netflix Inc (NFLX) , Drew Houston dari Dropbox Inc, Alex Karp dari Palantir Technologies Inc, dan Aaron Levie dari Box Inc.
Dalam pernyataan setelah pertemuan itu, Obama mendesak para CEO untuk menyeimbangkan kebutuhan keamanan dengan privasi online, sekaligus memperbarui tentang perubahan peraturan yang dibuat sejak 17 Januari 2014 yang mengatur pengumpulan intelijen AS dan tentang mengevaluasi pada apa yang disebut dengan big data.