Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Pemerintah Meningkat, Defisit Anggaran Inggris Membengkak

Defisit anggaran Inggris pada Februari tercatat lebih besar dari yang diperkirakan akibat meningkatnya laju pengeluaran tahunan pemerintah selama hampir 1 tahun.
Bisnis.com, LONDON—Defisit anggaran Inggris pada Februari tercatat lebih besar dari yang diperkirakan akibat meningkatnya laju pengeluaran tahunan pemerintah selama hampir 1 tahun.
 
Menurut kantor statistik nasional, Jumat (21/3/2014), pengeluaran yang melebihi pendapatan yakni sebesar 9,3 miliar pound atau setara dengan US$15,3 miliar dibandingkan dengan pendapatan setahun sebelumnya sebesar 9,2 miliar pound.
 
Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata perkiraan dalam survei Bloomberg yakni defisit sebesar 8,6 miliar pound.
 
“Kembalinya pertumbuhan belum berarti apa-apa, dan membutuhkan penghematan terus-menerus. Kami memperkirakan negara akan meminjam 108 miliar tahun ini—hampir lebih banyak 50 miliar dari yang direncanakan pada 2010,” kata Paul Johnson, Direktur Institut Fiskal.
 
Dengan capaian yang lebih sedikit dari upaya menghilangkan defisit anggaran, maka Menteri Keuangan George Osborne memperingatkan bahwa penghematan akan terus berlanjut selama 5 tahun, meskipun ekonomi diperkirakan membaik.
 
Pound sedikit berubah terhadap dolar setelah data dipublikasikan dengan nilai perdagangan pada Jumat (21/3/2014) adalah US$1,6501. Benchmark Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris 10-tahun turun 1 basis poin menjadi 2,76%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper