Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Bali Prioritaskan Listrik Perdesaan di 4 Wilayah

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Bali akan memprioritaskan pembangunan listrik perdesaan di empat wilayah yang masih memiliki rasio eletrifikasi rendah, yakni Buleleng, Karang Asem, Bangli, dan Nusa Penida.
Dana proyek listrik perdesaan yang notabene berasal dari anggaran kementerian ikut menyusut. /bisnis.com
Dana proyek listrik perdesaan yang notabene berasal dari anggaran kementerian ikut menyusut. /bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Bali akan memprioritaskan pembangunan listrik perdesaan di empat wilayah yang masih memiliki rasio eletrifikasi rendah, yakni Buleleng, Karang Asem, Bangli, dan Nusa Penida.

“Sebaran pengembangan listrik perdesaan kami utamakan ke daerah yang masih minim listrik, yakni Buleleng, Karang Asem , Bangli, dan Nusa Penida,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali Ida Bagus G. Mardawa, Kamis (20/3/2014).

Dia juga berniat meminta pemerintah pusat untuk menaikkan alokasi anggaran listrik perdesaan di Provinsi Bali yang diperkirakan menyusut hingga 50%. Sebelumnya, Provinsi Bali memperoleh dana Rp83,5 miliar untuk proyek listrik perdesaan pada 2013, namun tahun ini berkurang menjadi hanya Rp43 miliar.

“Kami sedang upayakan anggarannya tidak turun dari tahun lalu. Kami sudah meminta kepada Kementerian ESDM [Energi dan Sumber Daya Mineral], tinggal menunggu hasilnya,” tuturnya.

Pada 2014, rasio elektrifikasi Bali diitargetkan meningkat dari semula 78% menjadi 81% dan semakin banyak daerah perdesaan terpencil yang bisa menggunakan fasilitas listrik dari pemerintah.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, menyampaikan anggaran proyek listrik perdesaan 2014 secara nasional menurun 14,8% menjadi Rp2,3 triliun dari realisasi tahun sebelumnya Rp2,7 triliun.

Menurut dia, secara umum seluruh kementerian mengalami penurunan anggaran. Alhasil, dana proyek listrik perdesaan yang notabene berasal dari anggaran kementerian ikut menyusut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper