Bisnis.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini kalangan muda tidak hanya sekadar menikmati dan menonton film, tapi mulai merambah pada proses membuat sebuah film.
Tak heran kalau kini bermunculan berbagai komunitas yang mewadahi anak muda dan remaja untuk membuat film di negeri ini. Mereka mengasah dan bertukar ilmu tentang sinematografi.
Salah satu kelompok tersebut adalah Komunitas Cahya Pelita yang berbasis di Bandung. Komunitas yang didirikan oleh Tetet Cahyati ini, berupaya merangkul kalangan anak muda pecinta dan pegiat film.
Bahkan kini Komunitas Cahya Pelita berencana membuka cabang dan menggaet remaja di Depok dan Bekasi.
"Saya ingin membuat wadah anak-anak muda untuk bisa eksis dan kreatif di bidang yang mereka sukai, termasuk dan film dan sinematografi," kata Tetet, Selasa (18/3/14).
Dia menuturkan dalam komunitas yang didirikannya pada 2012 lalu itu, kini sudah berkumpul sebanyak 138 orang terdiri atas pelajar, mahasiswa, dan juga guru, serta pecinta film lainnya.
Menurut dia, kegiatan komunitas film ini beragam macam. Mulai dari mencari dan mengasah bakat dan talenta baru, melalui diskusi film, pelatihan penulisan skenario, dan membuat film dokumenter tentang kebudayaan tadisional negeri ini, pembuatanm video klip.
"Kegiatan lainnya adalah mensosialisasikan dan mempromosikan film, terutama karya anak Indonesia. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah pakar dan artis, termasuk dengan akademisi dari Institut Kesenian Jakarta," kata Tetet, yang merupakan putri pelukis Popo Iskandar ini.
Perempuan yang juga pelukis dan jago membatik ini, bersama putrinya Ilma Puspa Nusa selalu membuka diri dan membina Komunitas Cahya Pelita.
Bagi dia film mampu menggali dan mewujudkan ide kreatif seseorang, untuk berbuat yang lebih baik. "Fungsi film antara lain mendorong daya kreatif seseorang, terutama kalangan muda, dan bisa menjadi sarana yang positif," ungkapnya.