Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah China mematok target 60% dari kota-kota di negara tersebut akan memenuhi standar polusi nasional pada 2020.
Seperti dilansir dari Reuters, masalah lingkungan seperti polusi udara, kelangkaan air bersih dan pencemaran lahan pertanian telah menjadi prioritas utama beberapa waktu terakhir. Kualitas udara yang buruk diperkirakan akan menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa setiap tahun yang memicu serangkaian protes dan kerusuhan.
Dalam sidang parlemen awal bulan ini, otoritas setempat menyebutkan hanya 3 kota dari 74 kota besar yang berhasil memenuhi standar polusi nasional.
Target ini sangat penting ketika urbanisasi di China juga meningkat pesar. Untuk merealisasikan target tersebut, otoritas setempat berencana meningkatkan penggunaan energi terbarukan, membatasi emisi industri, dan melarang kendaraan yang paling berpolusi beredar di jalan.
China juga akan membuat sistem harga berjenjang untuk listrik, gas alam, dan air guna mengendalikan konsumsi sumber daya alam yang meningkat pesat.
Selain itu, opsi untuk menggelar system perdagangan karbon dan polutan emisi udara juga mengemuka. Industri di negara tersebut juga akan diberikan insentif untuk menghemat penggunaan energi dan air.
Pemerintah negeri yang pertumbuhan ekonomi tertinggi tersebut juga telah mulai melakukan proyek percontohan perdagangan karbon di tujuh wilayah. Dengan sistem ini, China berencana mengurangi emisi per unit sebesar 40%-45% dari tingkat 2005 pada 2020.