Bisnis.com, BATU - Guna menggenjot produksi susu segar Pemkot Batu, Jawa Timur, akan memberikan bantuan sapi perah kepada peternak di wilayahnya. Sedikitnya 50 sapi perah bakal diberikan.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu, Sugeng Pramono, mengatakan bantuan sapi perah lokal tersebut akan diberikan ke peternak di Dusun Toyomerto Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu .
“Harapannya melalui bantuan tersebut peternak bisa meningkatkan produksi susu segarnya,” kata Sugeng di Batu, Senin (17/3/2014).
Menurutnya Toyomerto merupakan sentra penghasil susu segar yang menjadi unggulan di Kota Batu. Selama ini produksi susu segar yang disetor ke KUD Batumayoritas disumbang oleh peternak dari Toyomerto.
Sedikitnya 1.400 ekor sapi perah berada di wilayah tersebut. Atau jumlahnya lebih banyak dari penduduk setempat yang hanya sekitar 1.180 jiwa. Sehingga pemberian bantuan sapi difokuskan ke Toyomerto. “Pemberian bantuan tersebut baru akan dilakukan pada Oktober-November mendatang,” jelas dia.
Untuk merealisasikannya pemkot akan menggelar lelang terbuka melalui Layanaan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Anggaran untuk pengadaan sapi tersebut berasal dari APBD Kota Batu 2014 sebesar Rp900 juta. Asumsinya harga per ekor sapi sekitar Rp15 juta–Rp20 juta.
Pihaknya akan memilih indukan sapi lokal yang sudah bunting agar para peternak bisa mendapat manfaat lebih. Dengan begitu maka produksi susu segar peternak di Toyomerto yang disetor ke KUD Batu bisa meningkat.
“Dengan adanya bantuan 50 ekor sapi tersebut sedikitnya bisa meningkatkan produksi susu sekitar 2%-3%,” ujarnya.
Ketua KUD Batu, Ismail Hasan, mengatakan saat ini jumlah produksi susu yang disetor peternak ke KUD Batu setiap harinya rata-rata mencapai 16-17 ton. KUD terus berupaya untuk meningkatkan produksi susu anggotanya yang masih dikisaran 10 liter per hari.
Sehingga dengan adanya bantuan sapi dari pemkot, pihaknya menyambut baik langkah tersebut. Secara otomatis akan meningkatkan produksi susu di tingkat peternak. Jika produksi susu meningkat, maka pendapatan yang dipetik peternak juga akan ikut terkatrol.
“Mengingat rata-rata harga beli susu di tingkat industri pengolahan susu (IPS) masih dilevel Rp4.300-Rp4.900 per liter,” tambah dia.
Bantuan sapi tersebut juga akan menggairahkan peternak untuk terus menggeluti usahanya di tengah himpitan situasi mahalnya harga pakan baik konsentrat maupun hijauan.
Ketua Bidang Usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur, Sulistiyanto, mendukung langkah yang dilakukan oleh Pemkot Batu tersebut. Dengan adanya bantuan sapi perah maka akan membantu peternak untuk meningkatkan produksinya.
“Sekaligus sebagai upaya menambah jumlah populasi sapi di tingkat peternak,” lanjutnya.
Apalagi jumlah populasi sapi di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir belum beranjak dari 172.000 ekor. Sehingga untuk bisa memenuhi kebutuhan IPS sebanyak 1.700 ton per hari atau memenuhi kekurangan sekitar 700 ton per hari dari rata-rata produksi susu di Jawa Timur sebanyak 900-1.000 ton per hari, membutuhkan bantuan sapi bunting sekitar 40.000 ekor.