Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Senin (10/3) pukul 21.00 WIB meningkatkan status Gunung Slamet dari normal menjadi waspada.
Untuk mengantisipasi kemungkinan gunung api itu meletus, tim SAR gabungan menyiapkan jalur evakuasi bagi warga Kabupaten Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, yang bermukim di lereng Gunung Slamet untuk mengantisipasi kemungkinan gunung api itu meletus.
"Kami bersama teman-teman dari SAR Bumijawa, Kabupaten Tegal, sedang berkumpul di Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Brebes, untuk membuka jalur evakuasi," kata anggota Tim SAR Brebes, Subhan, Kamis (13/3/2014).
Dia menjelaskan tim SAR juga menyiapkan titik evakuasi di Batursari, Kaliwadas dan Igirklanceng di Kecamatan Sirampog, Brebes.
Sementara di Kabupaten Tegal, titik evakuasi akan disiapkan di Batumirah, Kecamatan Bumijawa. Jalur dan lokasi evakuasi disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan Gunung Slamet meletus.
"Hingga saat ini memang belum ada dampak dari peningkatan aktivitas Gunung Slamet. Namun gemuruh yang dikeluarkan Gunung Slamet menjangkau Desa Pandansari, Taman, Igirklanceng, Batursari, dan Kaliwadas".
Dia memperkirakan jumlah warga yang harus dievakuasi jika Gunung Slamet meletus mencapai 200.000-an orang karena kubah lava gunung itu mengarah ke barat laut atau sekitar Bumijawa.
Namun, saat ini warga yang bermukim di desa-desa terdekat dengan puncak Gunung Slamet masih menjalankan aktivitas seperti biasa.
"Mereka hanya menyaksikan lontaran-lontaran material yang dikeluarkan Gunung Slamet".(ant/yus)