Bisnis.com, BRUSSELS — Para menteri keuangan Eropa membuat beberapa konsesi untuk memecahkan kebuntuan pada pembiayaan bank gagal, seperti yang diperingatkan oleh bank sentral Eropa bahwa kegagalan dalam memberlakukan pembiayaan dapat menghambat upaya dalam memerangi fragmentasi sektor keuangan.
Pada akhir pembicaraan yang berlangsung 2 hari di Brussels, para menteri mengidentifikasi enam area yang berkemungkinan untuk didiskusikan dalam pembicaraan undang-undang Mekanisme Resolusi Tunggal (Single Resolutions Mechanism/SRM) dengan Parlemen Eropa pada Rabu (12/3/2014).
Namun begitu, rincian tentang ruang untuk bermanuver, dan konsensus apakah parlemen perlu menyerahkan tugas-tugasnya agar kesepakatan dapat dilakukan masih dirahasiakan.
“Saya dapat mengatakan Parlemen Eropa telah membuat banyak gerakan, jika tidak, kita tidak akan mendapatkan keputusan, dan kemudian kita tidak memiliki peraturan,” kata Wolfgang Schäuble, Menteri Keuangan Jerman.
SRM merupakan bagian dari upaya Uni Eropa untuk mencegah krisis keuangan di masa depan, dengan menggabungkan tanggung jawab pada bank di zona euro.
Cetak biru yang diajukan oleh Michel Barnier, Kepala Jasa Keuangan Uni Eropa pada tahun lalu akan menjadikan pengurus pusat sebagai pihak yang menangani bank gagal, dan didukung oleh 55 miliar euro atau setara dengan US$76 miliar pembiayaan yang didapat dari pungutan industri.
Menteri Keuangan Yunani Yannis Stournaras dan rekannya dari Belanda, Jeroen Dijsselbloem, akan menekankan alasan para menteri di Strasbourg, setelah negosiasi sebelumnya dengan parlemen hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Sebelumnya, waktu perundingan habis untuk mendapatkan undang-undang yang akan dibukukan sebelum dewan melakukan reses untuk pemilu pada Mei mendatang. Kedua belah pihak akan mengajukan proposal pada Desember, dan keduanya harus menyetujui undang-undang akhir.