Bisnis.com, BANDUNG--Pemprov Jabar diminta tidak terburu-buru menyelesaikan proyek prestisius Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengingatkan hal ini penting agar perencanaan dan konsep dilakukan secara matang.
Menurut dia, salah satu tugas yang mesti segera dituntaskan oleh Pemprov Jabar adalah pembebasan lahan dan menentukan institusi yang akan terlibat dalam proyek tersebut selanjutnya.
"Kementerian dan pemprov harus mematangkan perencanaan dulu serta menyinergikan program untuk pembangunan bandara," ujarnya, akhir pekan ini.
Meski begitu, pihaknya meminta pemprov dan kementerian terkait untuk tidak berleha-leha dalam menuntaskan pembangunan bandara yang diharapkan membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Jabar bagian Timur itu.
Sesuai dengan rencana awal BIJB harus tuntas pada 2018 mendatang. Begitu juga dengan pembangunan Tol Cisumdawu dipastikan harus bisa menyelaraskan keberadaan bandara.
"Indonesia sudah waktunya menambah keberadaan bandaranya. Karena Bandara Soekarno Hatta sudah tidak lagi mampu memenuhi tinggi permintaan masyarakat yang ingin menggunakan transportasi udara," ujarnya.
Pada tahun ini, progres pembangunan BIJB masih memasuki tahap perluasan landasan pacu (runway). Diharapkan tahapan ini tuntas.
Kepala Dishub Jawa Barat Dedi Taufik mengaku pihaknya telah membebaskan lahan setidaknya 777,5 hektare. Dana pembebasan mencapai Rp665 miliar yang berasal dari alokasi APBD Provinsi Jabar.
"Secara keseluruhan lahan yang telah kami bebaskan seluas 842 ha. Karena beberapa tahun proses pembebasan telah berjalan," ucapnya.