Bisnis.com, JAKARTA—Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Sabtu pagi, menimbulkan sejumlah pertanyaan.
Pasalnya, selama ini maskapai tersebut mencatat rekor sebagai salah satu operator dengan pelayanan terbaik dan terlengkap di Asia Pasifik, khususnya dalam hal keselamatan dan pelayanan, meskipun ada beberapa masalah keuangan baru-baru ini.
Maskapai yang berbasis di Kuala Lumpur tersebut bersaing ketat dengan AirAsia, Air Asia X, Emirates, Singapore Airlines, Thai Airways dan Cathay Pacific dalam hal kualitas pelayanan dan keselamatan.
Menurut website Malaysia Airlines yang dikutip Reuters, maskapai ini bagian dari aliansi Oneworld yang di dalamnya termasuk British Airways dan Qantas, dengan kepemilikan 88 unit pesawat, termasuk Airbus A330 dan A380, serta Boeing 777-200 dan 737.
Armadanya termasuk 15 unit 777-200ER, yang satu di antaranya dikabarkan hilang kontak. Pesawat ini digunakan untuk pelayanan jarak jauh dalam satu wilayah Asia Pasifik dan Eropa.
Menurut airfleets.com, sebuah situs resmi yang melacak armada yang hilang tersebut mengungkapkan armada 777-200ER milik Malaysia Airlines memiliki usia rata-rata 14,2 tahun. “Usia itu menjadikan Malaysia Airlines adalah maskapai tertua yang menerbangkan 777-200 di dunia.”
Namun hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apakah usia pesawat mempengaruhi hilangnya pesawat. Otoritas setempat masih mencoba untuk menentukan, diduga lokasi kecelakaan penerbangan di Laut Cina Selatan.
Maskapai ini mulai didirikan dengan Airbus A330 atau A350. Manajemen akan mulai mengganti beberapa 777-200 pada 2016.