Bisnis.com, MALANG -- Pemkab Malang, Jawa Timur, memberikan bantuan kepada petani korban erupsi Gunung Kelud di wilayahnya sebesar Rp7,6 juta per.
Bantuan untuk para petani korban erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang diberikan menyusul besarnya potensi gagal panen yang mencapai 30.876 ton.
Pola bantuan yang diberikan itu berupa benih, pupuk, dan pengolahan lahan. Bantuan diberikan pada awal April mendatang sebagai upaya percepatan pongolahan lahan di wilayah terdampak.
Tomie Herawanto, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, mengatakan bantuan tersebut diberikan kepada petani di wilayah Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon.
Dana bantuan berasal dari APBD Kabupaten Malang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan APBN.
“Potensi kehilangan tersebut karena sawah milik petani tertimbun material abu vulkanik Kelud,” kata Tomie di Malang, Kamis (6/3/2014).
Jumlah sawah yang rusak di wilayah terdampak Kelud diperkirakan mencapai 5.146 hektare.
Pemkab Malang sejauh ini masih terus melakukan pendalaman data terkait kepastian berapa lahan yang rusak akibat erupsi.
Potensi kerugian tersebut berdasarkan estimasi padi yang gagal panen mencapai 6 ton per hektare.
Potensi gagal panen tersebut dikuatirkan akan memengaruhi produksi padi di Kabupaten Malang.
“Produksi padi di wilayah terdampak sudah bisa dipastikan turun pada musim panen mendatang,” jelas dia.
Upaya percepatan rehabilitasi terhadap lawan milik petani dilakukan guna menjaga kelangsungan produksi padi di Kabupaten Malang.
Kabupaten Malang adalah lumbung padi di Provinsi Jawa Timur.
Jika berlangsung normal, pemulihan lahan membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan.
Berkaca dari situ pemkab melakukan percepatan sekitar 1,5 bulan.
Tujuannya agar lahan yang rusak akibat erupsi bisa segera berproduksi kembali.
“Selain pertanian, lahan perkebunan yang rusak mencapai 1.792 hektare, dan tanaman buah-buahan 260.060 pohon,” ujar Tomie.
Sejauh ini kerugian sektor pertanian akibat erupsi Kelud ditaksir sebesar Rp134,505 miliar.
Rinciannya, kerugian di Kecamatan Ngantang sebesar Rp34,682 miliar, Kasembon Rp34,622 miliar, dan Kecamatan Pujon Rp65,2 miliar.
Menurut dia, realisasi panen pada kurun Januari-Maret di 30 kecamatan dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang sudah tercapai 18.504 ton berasal dari lahan seluas 2.660 hektare.
“Sejauh ini masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun begitu kami berupaya mempercepat mengolah lahan sawah yang tertimbun material vulkanik agar empat bulan mendatang bisa memroduksi padi lagi,” tambah Tomie.