Bisnis.com, SINGAPURA—Singapura akan melampaui Tokyo sebagai kota Asia dengan pendapatan bersih individu tertinggi dalam satu dekade karena perawakannya yang sebagai pusat keuangan telah meningkat seiring dengan pertumbuhan di kawasan ini.
Menurut laporan Knight Frank LLP, Singapura akan memiliki 4.878 orang dengan penghasilan US$30 juta atau lebih, dalam aset tidak termasuk tempat tinggal utama mereka pada 2023, atas dasar keuntungan 55% dari tahun lalu dan aktivitas yang seret secara global di London.
Sementara jumlah jutawan di Tokyo akan naik 8% menjadi 3.818, dan menjadi kota dengan peringkat keempat di seluruh dunia setelah New York.
“Medan pertempuran utama adalah Asia, yang yang mana beberapa lokasi telah terpukul keluar dari harapan menjadi kawasan pusat perkotaan,” kata Nicholas Holt, Kepala Peneliti Knight Frank Asia-Pacific dalam sebuah pernyataan, Kamis (6/3/2014)
Menurut Economist Intelligence Unit dalam surveinya yang berjudul Worldwide Cost of Living, Singapura telah menyusul Tokyo sebagai kota termahal di dunia. Negara dengan bentuk kota ini melompat lima posisi ke peringkat teratas setelah mengalami apresiasi mata uang dan kenaikan biaya kepemilikan mobil serta pakaian mewah.
Sementara itu, jumlah individu dengan penghasilan bersih paling tinggi di Ho Chi Minh Vietnam akan meningkat hampir tiga kali lipat pada 2023 dari 90 menjadi 246, merupakan kenaikan terbesar di antara lebih dari 80 kota yang dilacak oleh Knight Frank dan diikuti oleh Jakarta dengan peningkatan 148% menjadi 857.
“Lingkungan bisnis Singapura, rezim pajak, stabilitas politik dan statusnya yang tumbuh sebagai pusat kunci keuangan regional telah menarik orang-orang kaya ke kota ini,” kata Alice Tan, kepala Konsultasi dan Penelitian Knight Frank Singapura.
Hampir seperempat individu dengan penghasilan bersih tertinggi di Asia sedang mempertimbangkan untuk membeli rumah lain dalam 12 bulan ke depan, dengan urutan Singapura setelah Inggris sebagai lokasi utama kepemilikan rumah kedua.
Perekonomian negara yang terletak di Asia Tenggara ini secara tahunan naik menjadi 6,1% pada kuartal Desember karena peningkatan sektor manufaktur, dan pemerintah memprediksi kenaikan permintaan luar negeri pada 2014.