Bisnis.com, TOKYO — Perusahaan-perusahaan Jepang menaikan belanja modal namun tetap rendah untuk dua kuartal berturut-turut pada periode Oktober-Desember. Perusahaan tetap waspada dalam meningkatkan investasi guna menghadapi prospek ekonomi yang tidak menentu.
Data Kementerian Keuangan pada Senin (3/3/2014) menunjukan kenaikan belanja modal secarayear-on-year sebesar 4% pada kuartal terakhir lebih besar dari kenaikan 1,5% pada kuartal sebelumnya yang merupakan kenaikan pertama dalam empat kuartal.
Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya belanja modal tidak termasuk perangkat lunak turun 0,3% pada perhitungan dasar yang disesuaikan secara musiman. Hal ini sebagai penurunan dalam dua kuartal berturut-turut.
Beberapa analis memperkirakan data pertumbuhan kuartal keempat Jepang kemungkinan akan direvisi turun sedikit dari perkiraan awal, karena data ini akan digunakan menghitung revisi angka produk domestik bruto yang jatuh tempo pada 10 Maret.
“Belanja modal tetap lamban terutama pada produsen, mungkin mencerminkan beberapa kekhawatiran tentang dampak dari kenaikan pajak penjualan pada April,” kata Takeshi Minami, Kepala Ekonom Norinchuki Research Institute di Tokyo.
Menurutnya, data ini mungkin akan direvisi turun pada PDB kuartal keempat. Takeshi meyakini pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini akan berakselerasi, namun, untuk pertumbuhan setelah April, dia tidak seoptimis perkiraan pemerintah dan bank sentral.
Seorang pejabat Kementerian Keuangan mengatakan ekonomi berada pada jalur pemulihan yang moderat dengan didukung oleh konsumsi rumah tangga dan belanja bisnis, sementara pulihnya ekspor dan langkah-langkah kebijakan pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan.