Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga sekitar Gunung Kelud mendapatkan bantuan air bersih dari PKPU, Istimewa
Warga sekitar Gunung Kelud mendapatkan bantuan air bersih dari PKPU, Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Kelud kini membutuhkan air bersih, baik untuk digunakan sehari-hari maupun untuk air minum.

Sebelum kejadian erupsi Kelud, untuk  memenuhi kebutuhan air bersih, warga memperolehnya dari aliran sumber air yang terdapat di lereng Gunung Kelud yang dialirkan melalui pipa, sehingga mereka bisa menikmati air dengan mudah dan aman.

Melihat kebutuhan yang diperlukan masyarakat di Dusun Sabiyu Sumberejo, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kediri, mendorong lembaga kemanusiaaan nasional, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) berinisiatif menyediakan air bersih, menggunakan saluran air PDAM milik Zainal Abidin,  tokoh masyarakat setempat.

“Langkah ini dilakukan mengingat sekitar 300 kepala keluarga atau sekitar 90% warga di dusun itu, tidak berlangganan PDAM. Selama ini mereka mengandalkan  sumber air di kaki gunung, karena  lebih irit dari segi biaya. Mereka hanya mengeluarkan uang Rp2.500, dan bebas memakai air,” kata Maksum, Penanggung Jawa Pos Besar PKPU Kediri, dalam rilis yang dikirim PKPU Pusat, Jumat (28/2/14).

Maksum mengatakan PKPU sudah menghubungi pihak PDAM untuk penyediaan air bersih ini. “Tapi karena responnya kurang, ditambah kebutuhan air untuk  masyarakat sangat mendesak, maka kami menyediakan air bersih untuk warga,” ungkapnya.

Dia menjelaskan air PDAM yang mengalir ke rumah Zainal, dimasukkan ke dalam tandon penyimpanan air yang telah disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum di depan jalan masuk dusun. Air tersebut bisa dimanfaatkan oleh semua warga.

Pemanfaatan tandon dengan sumber air dari PDAM ini, lanjutnya, lebih irit bila dibandingkan dengan menyuplai air menggunakan truk tangki.

“Kalau menggunakan truk tangki untuk mengangkut 5 kubik air perlu Rp150.000. Sedangkan jika menggunakan air PDAM dengan harga normal, cukup Rp50.000. Jadi untuk 10 kubik saja kita bisa hemat sampai Rp250.000,” tambahnya.

Maksum mengatakan PDAM sebenarnya telah membuat  jalur pipa, yang sengaja dibuat bila nanti ketika terjadi bencana dan air dari sumber terhenti, warga tetap bisa menikmati air.

“PDAM kemudian meminta warga untuk menjadi pelanggan. Namun warga menolak dengan alasan tarifnya mahal. Mereka selama ini cukup membayar Rp2.500 untuk akses air yang berlimpah,” tambah  Zainal, tokoh masyarakat setempat.

Kini setelah Kelud meletus, katanya, sumber air terhenti dan warga kesulitan air. PDAM tidak menyalurkan air, karena beralasan keterbatasan sumber sejak Gunung Kelud meletus.

“Untuk itu saya mengajak PKPU  bekerja sama penyediaan air bagi warga melalui PDAM. Karena selama ini  saya  salah satu pelanggannya,” ujar Zaenal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper