Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepercayaan Hedge Fund Kepada BoJ Memudar

Kepercayaan para hedge fund terhadap kemampuan Gubernur bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) Haruhiko Kuroda dalam menjaga depresiasi yen guna meningkatkan pertumbuhan dan mengusir deflasi hilang.
/Bloomberg
/Bloomberg

Bisnis.com, TOKYO—Kepercayaan para hedge fund terhadap kemampuan Gubernur bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) Haruhiko Kuroda dalam menjaga depresiasi yen guna meningkatkan pertumbuhan dan mengusir deflasi hilang.

Spekulan dan investor berpengaruh lainnya telah memangkas spekulasi atas melemahnya mata uang Jepang yang telah naik lebih dari 60% sejak puncaknya pada Desember. Mata uang Jepang menurut Bloomberg Correlation-Weighted Indexes tahun ini telah menguat sebesar 3,6% di antara mata uang negara berkembang lainnya.

Kuroda melewati kesempatan pada bulan ini untuk meningkatkan pembelian obligasi bulanan oleh bank sentral senilai 60 triliun yen atau setara dengan US$586 miliar hingga 70 triliun yen, yang dilakukan demi menarik uang investor luar negeri.

Setelah sebelumnya sempat berhenti berjanji kepada swasta, gubernur BoJ bulan ini kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk mengeluarkan kebijakan lebih lanjut untuk memenuhi target inflasi nasional sebesae 2% pada 2015.

“Kecuali Jepang datang dengan langkah-langkah khusus untuk membuktikan mereka akan melakukan apapun yang diperlukan agar keluar dari deflasi. Sulit bagi hedge fund untuk melompat pada lemahnya nilai yen,” kata Naoki Iwami, Kepala Investasi Whiz Mitra Inc. di Tokyo.

Menurutnya momentum tahun ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan 2013. Dia mengarapkan yan yang diperdagangkan pada 102,38 per dolar pada Kamis (27/2/2014) di Tokyo, agar tetap bertahan di kisaran 100-105 dalam jangka pendek ini. Menurutnya, membutuhkan sebuah katalisator besar untuk menciptakan penurunan yang melewati kisaran itu.

Yen telah menguat 2,8% terhadap dolar tahun ini, setelah sempat jatuh pada titik terendah dalam hampir 5,5 tahun sebesar 105,44 pada 2 Januari dan mengalami penurunan sebanyak 18% selama 2013.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper