Bisnis.com, HONG KONG—Ekonomi Hong Kong direncanakan tumbuh pada laju tercepat dalam 3 tahun ke depan meskipun pengurangan stimulus moneter yang dilakukan AS menambah risiko volatilitas arus modal.
Menurut Sekretaris Kementerian Keuangan John Tsang pada Rabu (26/2/2014), pertumbuhan ekonomi 2014 ditargetkan mencapai 3%-4%. Pada 2013, ekonomi tumbuh menjadi 2,9% dan produk domestik bruto naik 1,1% pada kuartal keempat dari 3 bulan sebelumnya.
Meskipun Hong Kong juga menghadapi risiko terkait dengan perlambatan ekonomi di China, Tsang menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk beralih dari mentalitas krisis dan lebih fokus pada kebijakan jangka panjang.
Dalam dokumen sebelumnya, salah satu bantuan untuk warga negara dalam anggaran pemerintah pada 2014 seperti pemotongan pajak dan pembayaran kesejahteraan dari 33 miliar dolar Hong Kong turun menjadi 20 miliar dolar Hong Kong, atau setara dengan US$2,6 miliar.
“Perkiraan pertumbuhan 3%-4% dapat dicapai karena permintaan domestik yang kuat dan peningkatan dalam sektor investasi,” kata Ryan Lam. Ekonom Hang Seng Bank Ltd.
Data Bloomberg menunjukkan, ekonomi Hong Kong tumbuh 1,5% pada 2012, turun dari kecepatan 4,8% pada 2011 dan ekspansi 6,8% pada 2010 ketika kota ini kembali pulih dari krisis keuangan global.
Paket kebijakan pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi di antaranya adalah pada keringanan tarif di sektor properti, pemotongan pajak dan pembayaran keamanan sosial.