Bisnis.com, SYDNEY—Menteri Keuangan China Lou Jiwei meyakini penurunan nilai yuan dan risiko shadow banking seperti yang dikatakan Gubernur bank sentral Zhou Xiaochuan adalah sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi bangsa dapat dipertahankan antara 7% dan 8%.
Gubenur bank sentral mengatakan prospek ekspansi bisnis telah sesuai dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global. Menteri keuangan juga mengatakan, kemungkinan default pada beberapa produk wealth management tidak mencerminkan masalah besar, dan melemahnya yuan baru-baru ini masih dalam kisaran yang normal.
Pekan lalu nilai yuan mengalami kemerosotan terbesa secara mingguan terhadap dolar sejak 2011, dan saham pada Senin (24/2/2014) jatuh karena kekhawatiran atas bank yang telah memperketat aturan pinjaman properti.
“Akan ada pasang surut. Pergerakan mata uang masih dalam batas normal dan tidak menunjukan perubahan dalam fundamental ekonomi” kata Lou pada Minggu (23/2/2014).
Nilai tukar yuan turun 1% menjadi 6,0933 per dolar pada minggu lalu, penurunan ini merupakan yang belum pernah terjadi sejak September 2011.
“Bukan sebuah masalah besar bagi China untuk mempertahankan pertumbuhan yang stabil dan sehat. Ketidakpastian selalu hadir dan tidak ada hal besar yang perlu di khawatirkan” kata Zhou.