Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: APBN 2015 Prorezim yang Baru, Kemampuan Bayar Utang Merosot

Penyusunan APBN 2015 yang akan membuka ruang semaksimal mungkin bagi inisiatif pemerintah mendatang menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (21/1/2014) selain persoalan tumpukan utang luar negeri yang kian menggunung dan komitmen BNI untuk memantapkan pembangunan industri dari hulu ke hilir.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Penyusunan APBN 2015 yang akan membuka ruang semaksimal mungkin bagi inisiatif pemerintah mendatang menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (21/2/2014), selain persoalan tumpukan utang luar negeri yang kian menggunung dan komitmen BNI untuk memantapkan pembangunan industri dari hulu ke hilir.

Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:

APBN 2015 Prorezim yang Baru
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 akan disusun dengan membuka ruang fiskal semaksimal mungkin bagi inisiatif pemerintah baru mendatang. Oleh sebab itu, anggaran akan disusun berdasarkan pengeluaran standar yang ada. Sementara itu, pemerintah berusaha mengurangi defisit transaksi berjalan 2%-2,5% terhadap produk domestik bruto akhir tahun 2014  (KOMPAS).

Kemampuan Bayar Utang Merosot
Pelemahan mata uang rupiah, plus utang baru yang terus digali, berdampak buruk terhadap kemampuan Indonesia untuk membayar utang. Tumpukan utang luar negri Indonesia makin menggunung , sementara kemampuan menggali penghasilan merosot sepanjang 2013. (KONTAN).

BNI Mantapkan Posisi Sebagai Bank Industri
BNI memantapkan posisi untuk berperan dominan dalam pembangunan industri dari hulu hingga hilir tahun 2015, mulai dari sektor agrobisnis, pertambangan hingga pengolahan. Indonesia perlu bekerja sama dengan Jepang, yang berhasil menyejahterakan rakyat dengan membangun industri –industri pendukung untuk perusahaan besar (INVESTOR DAILY).  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper