Bisnis.com, JAKARTA— Aktivitas pabrik di China kembali menurun selama Februari sehingga memicu kekhawatiran terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pasar di kawasan Asia.
Indeks Markit/HSBC Purchasing Managers (PMI) China turun ke level terrendah dalam tujuh bulan menjadi 48,3 pada Februari, dari posisi January pada 49,5. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi sedangkan kalau di atas angka itu berarti ekspansi.
Perayaan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada 31 Januari dan berakhir pada awal Februari berpengaruh terhadap kinerja produksi. Pasalnya banyak pabrik yang tutup dan pertokoan libur karena karyawannya ikut merayakan hari besar tersebut.
Indeks Saham Gabaungan Shanghai Composite melamah dan sejumlah bursa Asia juga ikut loyo akibat penurunan aktivitas manufaktur itu. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun hingga 2,71% setelah laporan PMI keluar sebagaimana dikutip Reuters.com, Kamis (20/2/2014).