Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

204 Perguruan Tinggi Swasta Bermasalah Terancam Ditutup

Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APB-PTSI) mencatat dari 3.124 lembaga perguruan tinggi swasta di Tanah Air, sebanyak 204 di antaranya bermasalah, termasuk menyangkut akreditasi akademik.

Bisnis.com, DENPASAR - Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APB-PTSI) mencatat dari 3.124 lembaga perguruan tinggi swasta di Tanah Air, 204 di antaranya bermasalah, termasuk menyangkut akreditasi akademik.

"Yang bermasalah itu yermasuk beberapa perguruan tinggi swasta [PTS] yang ada di Provinsi Bali," kata Ketua Umum APB-PTSI Thomas Suyatno di Denpasar, Minggu (16/2/2014).

Dari imbauan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi terkait dengan akreditasi yang menyatakan PTS yang tidak memenuhi syarat pada 31 Agustus 2014 akan ditutup, menurut Thomas, tidak masuk akal.

"Namun kami sudah melakukan koordinasi dan pihak Ditjen Dikti sudah memberikan kelonggaran sehingga menggantinya dengan keputusan baru yang akan diumumkan dalam waktu dekat," ujarnya.

Mengenai tantangan PTS dalam menghadapi pasar bebas, dia menyampaikan ada enam negara besar di dunia yang berkeinginan untuk menanamkan modal langsung di Indonesia dalam bidang pendidikan. Hal tersebut menjadi tantangan nyata bagi semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

"Negara tersebut adalah Amerika Serikat, Selandia Baru, Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Malaysia," kata Thomas.

Dia menjelaskan penyelenggaraan Rakernas APB-PTSI di Bali sebagai kegiatan rutin tahunan untuk menjelaskan evaluasi program kerja dan melakukan rancangan untuk program kerja selanjutnya.

"Setelah di Bali ini ada beberapa daerah yang minta untuk menjadi penyelenggara kegiatan serupa, seperti Papua dan Padang," katanya.

Pada tahun politik 2014, Thomas Suyatno mengharapkan agar nantinya setelah berlangsungnya pemilu legislatif dan pemilu presiden, PTS dapat lebih mudah menyelesaikan segala permasalahannya.

"Dengan adanya pemerintahan yang baru, semoga PTS mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor :
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper