Bisnis.com, JAKARTA - Hujan abu dan kerikil mulai menghujani permukiman warga di luar radius 30 km dari Gunung Kelud sekitar pukul 23.30 WIB.
Sejumlah warga, seperti dilaporkan langsung TVOne, mulai berhamburan dan terjadi kerumunan untuk mengungsi. Bahkan, di radius 20 km - 30 km, tepat di Desa Tawang warga terlihat menyelamatkan diri dengan kendaraan roda dua.
Suasana juga semakin mencekam karena di Desa Tawang, Malang, listrik padam sehingga praktis gelap gulita.
Selain hujan abu dan kerikil, bau belerang menyengat juga dirasakan hingga radius 10 km - 20 km.
Hujan pasir juga dilaporkan terjadi hingga di wilayah Blitar yang berjarak 40 Km, dan sebagian warga mengungsi menuju ke arah Tulungagung.
Gunung Kelud, Jawa Timur erupsi pada pukul 22.50 WIB, setelah sebelumnya ditetapkan status awas pada pukul 21.15 WIB.
Surono, Staf Ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menjelaskan Pemkab Kediri dan Pemkab Blitar telah mempersiapkan evakuasi warga sejak Maghrib.
"Kami sudah perintahkan petugas pengawas aktivitas Gunung Kelud meninggalkan Posko di radius 7,5 Km, dan telah keluar di radius 10 km," ujar Surono dalam wawancara dengan TVOne, Kamis (13/2).
Surono yang pakar Gunung Berapi ini menjelaskan warga juga dihimbau tidak beraktivitas di sekitar radius 10 km.
"Sejak Maghrib sudah disiapkan untuk pengungsian dan Pemkab Kediri dan Pemkab Blitar sudah siap," ujarnya.
Pemkab Kediri menyiapkan 80 titik pengungsian dan Pemkab Blitar sebanyak 60 titik pengungsian.