Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agen Elpiji Enggan Jual Kemasan 6 Kg

Agen liquefied petroleum gas (LPG) di Malang merasa enggan untuk menjual atau menjadi agen LPG kemasan 6 kg karena harganya terlalu terpaut jauh dengan harga LPG kemasan 12 kg, apalagi dengan LPG 3 kg.
Gas elpiji 3 kg/Bisnis.com
Gas elpiji 3 kg/Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG — Agen  liquefied petroleum gas (LPG) di Malang merasa enggan untuk menjual atau menjadi agen LPG kemasan 6 kg karena harganya terlalu terpaut jauh dengan harga LPG kemasan 12 kg, apalagi dengan LPG 3 kg.

Ketua DPC Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi mengatakan dengan harga Rp15.000/kg, maka LPG 6 kg diperkirakan bakal sulit bakal diserap pasar karena harganya dinilai terlalu tinggi.

“Bakal sulit menjualnya karena ada LPG dengan harga yang jauh lebih murah, kecuali LPG 50 kg yang harganya sudah mencapai keekonomian, ” kata Rizal di Malang, Kamis (13/2/2014).

Terkait dengan rencana pemerintah menaikkan harga LPG kemasan 12 kg hingga mencapai keekonomian pada akhir 2016, hampir dipastikan akan berpengaruh pada terjadinya migrasa ke LPG 3 kg.

Apalagi pengawasan terhadap konsumen LPG 3 kg cukup longgar. Komoditas tersebut dijual bebas, begitu juga pembelinya.

Dengan tingginya selisih harga, maka hampir dipastikan dapat memicu migrasi besar-besaran konsumen LPG 12 kg ke LPG 3 kg.

Karena itulah, masalah migrasi konsumen LPG 12 kg ke LPG 3 kg perlu diantisipasi Pertamina maupun Pemerintah.

Menurut dia, harus ada regulasi yang bisa menghindari migrasi besar-besaran konsumen LPG 12 kg ke LPG 3 kg.

Pengalaman saat Pertamina kali pertama Pertamina mengumumukan kenaikan harga LPG 12 kg secara langsung, tidak bertahap, respon konsumen cukup drastis, mereka berbondong-bondong bermigrasi mengkonsumsi LPG 3 kg.

Jika nanti saat harga keekonomian LPG 12 kg sudah terjadi, maka diperkirakan juga terjadi migrasi besar-besaran ke LPG 3 kg.

Selama ada disparitas antara produk LPG satu ke LPG yang lainnya dan angkanya besar, Rizal menjelaskan, maka hampir dipastikan terjadi serbuan pada LPG yang harganya paling rendah.

Menanggapi rencana kenaikan harga LPG kemasan 12 kg hingga mencapai  harga keekonomian  pada akhir 2016, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kab. Malang Helianti Kuntari mengatakan memberikan pernyataan senada.

“Sekarang saja, dengan naiknya harga LPG 12 kg sebesar Rp1.000/kg, sudah banyak migrasi, apalagi saat harganya mencapai harga keekonomiannya,” ujarnya.

Saat ini, kata Rizal, tren migrasi konsumen LPG 12 kg ke LPG 3 kg masih belum tampak, masih landai-landai saja dan tidak ada gejolak pasar. Jika pun ada, angkanya masih kecil.

Tingkat konsumsi LPG kemasan 12 kg sebanyak 3.700 tabung per hari, sedangkan untuk LPG 3 kg sebanyak 115.000 tabung per hari.

Seperti diberitakan, PT Pertamina (Persero) berniat kembnali menaikkan harga LPG tabung 12 kg pada 1 Juli 2014 sebesar Rp1.000/kg.

Setelah kenaikan 1 Juli 2014 Rp1.000/kg, Pertamina akan menaikkan kembali pada 1 Januari dan 1 Juli 2015 masing-masing Rp1.500/kg.

Kemudian pada 1 Januari dan 1 Juli 2016, perseroan kembali menaikkan harganya masing-masing Rp1.500/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper