Bisnis.com, WASHINGTON — Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menyetujui perpanjangan satu tahun atas wewenang pinjaman pemerintah pusat pada Selasa (11/2/2014) setelah Partai Republik mengalah pada permintaan Presiden Barack Obama untuk mengizinkan peningkatan pagu utang tanpa syarat apapun.
Pengambilan suara dengan total 221-201, sebagian besar dimenangkan oleh Demokrat, menandai pergeseran dramatis pada taktik fiskal konfrontatif dari dewan Partai Republik yang telah digunakan selama tiga tahun terakhir, dan memuncak pada Oktober lalu dengan 16 hari shutdown pemerintahan.
Hal ini terjadi setelah dewan Partai Republik menolak rencana terbaru dari Ketua Dewan John Boehner untuk mengkaitkan peningkatan pinjaman sebesar US$17,2 triliun untuk menutup pencabutan dan rencana pemotongan dana pensiunan militer.
Walaupun menurut Boehner keputusannya untuk melanjutkan perbaikan pagu utang adalah momen yang mengecewakan, hal ini ditetapkan terlepas dari isu sulit dan bersifat memecah belah setelah pemilihan kongres 2014 pada November, dan memungkinkan fokus kampanye Partai Republik adalah isu reformasi hukum yang sulit pada peluncuran Obamacare.
Gedung Putih memuji pemungutan suara yang dilakukan oleh dewan sebagai langkah positif dalam bergerak menjauhi dinamika politik berbahaya, dan hal itu adalah yang tidak dibutuhkan dan dapat berpengaruh pada perekonomian.