Bisnis.com, HONG KONG - Chaiman and Chief Executife Officer Goldman Sachs Group Inc. Lloyd C. Blankfein mengatakan pertumbuhan ekonomi China memiliki konsekuensi besar bagi prospek ekspansi global.
“Cerita tentang pertumbuhan China akan menjadi kisah 30-40 tahun ke depan,” kata Blankfein dalam dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television di Hong Kong pada Selasa (11/2/2014). Menurutnya, pasar sangat membutuhkan terwujudnya pertumbuhan di China.
Blankfein mengatakan Goldman Sachs yang menjadi perusahaan pertama Wall Street untuk mulai menjamin emisi efek (underwriting securities) di China setelah memenangkan lisensi pada 2004, akan bijaksana dalam berinvestasi lebih banyak di negara itu.
Goldman Sachs, bank yang berbasis di New York, juga memiliki ekuitas swasta, manajemen aset dan bisnis lembaga broker di dalam perekonomian terbesar kedua di dunia, yakni China. Perusahaan ini menjadi penasihat terbaik dalam membantu perusahaan China menjual saham di luar negeri pada tahun lalu.
Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, Goldman Sach juga berada di peringkat kedua dalam memberikan saran tentang ekuitas domestik China dan yang berhubungan dengan penawaran ekuitas melalui penawaran joint venture.
Ekonomi China bertumbuh 7,7% pada 2013, merupakan tingkat yang sama seperti pada 2012. Ekspansi berdasarkan perkiraan median dalam survei Bloomberg, diprediksi menjadi 7,4% pada tahun ini, merupakan laju terlemah sejak 1990.