Bisnis.com, MAKASSAR - Sebanyak 4.172 rumah tangga di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, secara resmi memperoleh pasokan gas melalui skema pipanisasi jaringan gas bumi dari PT Energy Equity Epick Sengkang.
Proyek pemipaan gas bagi rumah tangga tersebut telah dimulai sejak 2011 dengan menelan APBN mencapai Rp55 miliar untuk pembangunan jaringan pipa distribusi dan pipa transmisi.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan jaringan gas rumah tangga tersebut sekaligus menandai Kota Sengkang, ibu kota Kabupaten Wajo, menjadi kota gas pertama di provinsi ini.
Menurutnya, pemasangan jaringan gas ke sejumlah rumah tangga tersebut tidak dikenai biaya karena sumber pendanaan dari APBN 2011. "Ini hasi kerja sama dan koordinasi antarpihak terkait, dan yang paling penting jargas ini mendahulukan Kota Sengkang sebelum dikembangkan ke wilayah lain," ucapnya, Senin (10/2/2014).
Jaringan gas tersebut memasok delapan kelurahan di Kota Sengkang dan terdiri dari 4.172 sambungan atau rumah tangga.
Kendati dirintis sejak 2011, uji coba jaringan gas kota ini baru dimulai Oktober 2013, di mana penyaluran dilakukan oleh Pertamina bekerja sama dengan perusahaan daerah Kabupaten Wajo yakni PT Wajo Energi Daya.
Sementara itu untuk pengoperasian jaringan gas rumah tangga Kota Wajo tersebut secara resmi pada 10 Februari 2014.
Staf Ahli Perusda Kabupaten Wajo Bustamin mengemukakan pengoperasian jaringan gas itu telah melalui serangkain uji coba termasuk skema pendistribusian hingga dari sisi potensi kebocoran pada instalasi.
"Selain itu, penggunaan jargas ini juga mampu menghemat penggunaan gas hingga 70% dibandingkan dengan menggunakan gas tabung," katanya.
Terkait dengan tarif, kata Bustamin, setiap rumah tangga yang teraliri jargas bakal dikenai tarif 3.400 per meter kubik per bulan atau maksimal Rp30.000 hingga Rp40.000 setiap bulannya.
Menurutnya, penetuan tarif tersebut mengacu ketentuan BPH Migas, dan diklaim lebih hemat dibandingkan dengan penggunaan gas tabung 3 kg yang habis kurang dalam seminggu.