Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laut Karangantu Surut, Kata BMKG Karena Grafitasi, Bukan Gejala Seismik

Menurut penjelasan resmi BMKG, fenomena surutnya air laut di Karangantu itu bukan terjadi karena tsunami atau fenomena seismik, melainkan akibat grafitasi atau gaya tarik bulan dan matahari.
Pantai Karangantu tiba-tiba surut/Antara
Pantai Karangantu tiba-tiba surut/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG hari ini (7/2/2014) memberikan penjelasan resmi mengenai fenomena air laut surut terkait dengan surutnya pantau Karangantu, Serang, Banten sejak beberapa hari terakhir.

Menurut penjelasan resmi tersebut, fenomena surutnya air laut di Karangantu itu bukan terjadi karena tsunami atau fenomena seismik, melainkan akibat grafitasi atau gaya tarik bulan dan matahari.

"Posisi bulan dan matahari terhadap bumi dapat menyebabkan terjadinya pasang atau surut air laut. Pasang atau surut maksimum biasanya terjadi pada awal bulan Qomariah atau bulan Purnama. Pada awal bulan Qomariah ini jarak bulan terhadap bumi menjadi terdekat (perigee)," demikian keterangan BMKG.

Disebutkan, pada tanggal 30 Januari 2014 yang lalu jarak Bumi-Bulan mencapai titik terdekatnya (perigee) bertepatan dengan pukul 10.00 UT atau 17.00 WIB dengan jarak sebesar 357079,741 Km.

Peristiwa ini hanya berselisih 11 jam 41 menit dari fase bulan baru atau konjungsi, yaitu terjadi pada 30 Januari 2014 pukul 21.41 UT atau 31 Januari 2014 pukul 04.41 WIB. Efek dari posisi bulan tersebut dapat menimbulkan pasang/surut dalam waktu 2-3 hari ke depan.

BMKG menampik sebab dari fenomena seismik, mengingat berdasarkan monitoring stasiun seismik di wilayah Banten dan Sumatra (Lampung) sejak tanggal 4 Februari 2014 sampai tanggal 5 Februari 2014 tidak ada rekaman gempa bumi yang terjadi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper